Selama tiga hari (Rabu, 21/4 – Jumat, 23/4) CEO Paragon Technology and Innovation (membawahi brand Wardah, Makeover, Ermina, Kahf), Salman Subakat, dan Motivator Nasional, Dr. Aqua Dwipayana, melakukan safari Ramadhan di empat kota Jawa Timur. Yakni, Kediri, Surabaya, Malang, dan Jombang. Berikut catatan perjalanan dua sosok itu terkenal itu.
Perjalanan safari Ramadhan di Jatim sebenarnya merupakan lanjutan dari perjalanan CEO Salman Subakat dan Aqua Dwipayana, silaturahim ke sejumlah media dan kepala daerah di Jabar, Jateng, hingga ke Jawa Timur.
Di Jawa Timur, Duet Salman Subakat – Aqua Dwipayana, tidak lepas untuk menyempatkan berkunjung ke kantor Regional Distribution Centre (RDC) dan Distribution Centre (DC). RDC merupakan kantor regional yang membawahi kantor pemasaran DC. Untuk RDC Kediri, membawa 11 DC. Diantaranya, Surabaya dan Malang, Madiun, dan kota sekitarnya.
Ada tiga kantor marketing yang dikunjungi Salman Subakat – Aqua Dwipayana, selama silaturahim di Jawa Timur. Yakni, RDC Kediri, DC Surabaya, dan DC Malang.
Selama singgah ke RDC Kediri dan DC Surabaya serta DC Malang, Salman Subakat langsung melakukan inspeksi dan ngobrol santai dengan para pimpinan dan staf. Menariknya begitu selesai melakukan inspeksi keliling bangunan gedung , Salman langsung bergabung di kelas motivasi yang dilakukan Aqua Dwipayana, dengan para pimpinan staf RDC maupun DC.
Begitu memasuki kelas yang saat itu Aqua Dwipayana sedang memberikan motivasi dan semangat pada para pimpinan staf, Salman Subakat, turut memperhatikan serius. Bahkan mencatat, layaknya peserta kelas khusus motivasi. Tak hanya itu, lulusan Fakultas Tehnik Kimia ITB ini, tak segan-segan jadi operator slide yang ditayangkan untuk membantu Aqua Dwipayana. Padahal, Salman bisa memerintahkan stafnya untuk menjadi operator slide. Tapi itu tidak dilakukan Salman.
‘’Saya memang salut pada Mas Salman Subakat. Beliau orangnya Humble, rendah hati, non formal, egalitarian. Padahal beliau ini kan CEO dan membawahi 10 ribu karyawan. Hampir tidak memberi batas, atasan bawahan. Sehingga saya melihat, para karyawannya, bisa melontarkan ide-ide maupun kritik langsung kepadanya secara menyenangkan,’’ kata Aqua Dwipayana, yang Doktor Komunikasi itu.
Tak hanya di RDC Kediri, ketika mampir di DC Surabaya, yang kantor pergudangan dan distribusinya terletak di kawasan Industri SIER, Salman Subakat setelah keliling sendiri menyapa karyawannya, langsung ikut nimbrung di kelas khusus Aqua Dwipayana. Saat itu sedang memberi kelas motivasi sekitar 10 pimpinan staf di DC Surabaya.
Salman langsung ikut nimbrung dan mendengarkan dengan seksama materi motivasi yang disampaikan Aqua Dwipayana. Demikian pula ketika di DC Malang, di kawasan Singosari, Malang, usai keliling menyapa dan berdialog sejenak dengan karyawan baik di kantor maupun di gudang, Salman langsung ikut nimbrung mendengarkan kelas Aqua Dwipayana memberikan motivasi staf pimpinan DC Malang.
Selama Safari Ramadhan di 4 kota di Jatim itu, Salman juga terlihat melakukan kontak-kontak dengan bawahannya di Jakarta. Hal itu terlihat dari komunikasi lewat telponnya. Sepertinya ada persoalan, langsung diselesaikannya dengan memberikan masukan-masukan kepada stafnya di Jakarta.
Tak hanya itu, Salman juga menyempatkan komunikasi dengan keluarganya, meskipun hanya sebentar. Hal itu terlihat ketika dalam perjalanan, usai buka puasa, Salman menanyakan kabar rumah.
Aqua Dwipayana, Tetap Semangat Meski Puasa
Sepertinya tiada hari tanpa memberi motivasi. Begitu mungkin predikat yang sesuai untuk Aqua Dwipayana. Bagaimana tidak, meski puasa, tetap semangat dan energik memberikan motivasi sekitar 60 menit lebih. Bahkan memasuki hari kedua, pagi setelah memberikan motivasi pada 10 pimpinan staf DC Surabaya, rombongan langsung menuju ke Malang.
Di Kota Malang, rombongan menyempatkan mampir di kantor pemasaran dan pergudangan DC Malang yang berada di Singosari. Di sini untuk kali kedua, Aqua Dwipayana memberikan kelas motivasi pada lima staf pimpinan DC Paragon Malang.
Tidak hanya sebatas motivasi yang disampaikan Aqua, beberapa bonus juga dihadiahkan langsung pada sejumlah karyawan yang bertanya. Seperti halnya di Kediri, Surabaya, dan Malang, Aqua memberikan bonus langsung lembaran uang Rp 100 ribu, pada karyawan yang bertanya usai penyampaian materi motivasi.
Bahkan Aqua di RDC Kediri memberikan bonus bulan madu ke Bali, pada dua karyawan perempuan yang baru menikah beberapa bulan lalu. Selain itu, Aqua juga membuka lebar-lebar rumahnya di Jogjakarta, untuk ditempati menginap, serta ada dua buah mobil yang boleh dipakai bila ada yang ingin wisata ke Jogja.
‘’Rumah saya di jogja terbuka untuk dipakai menginap bila di antara anda semua ada acara keluarga di Jogja. Selain itu dua mobil saya boleh dipakai,’’ katanya pada para karyawan Paragon di Kediri, Surabaya dan Malang.
Tentu saja, tawaran itu disambut suka cita para staf yang mengikuti kelas motivasi saat itu. ‘’Pak Aqua baik banget ya, sudah kasih ilmu motivasi. Lalu kalau kami ke Jogja, boleh menginap di rumahnya,’’ kata Wiwik Indrayani, salah seorang staf di RDC Kediri, yang juga menerima bonus bulan madu ke Bali dari Aqua Dwipayana.
Tak hanya motivasi yang diberikan Aqua Dwipayana secara gratis. Alumnus Doktor Universitas Pajajaran itu juga membagikan setiap karyawan buku Trilogi The Power of Silaturahim secara gratis. Buku itu merupakan best seller di sejumlah toko buku di tanah air. ‘’Dengan memberi, saya tidak akan jatuh miskin. Justru saya akan banyak memberi manfaat bagi banyak orang,’’ katanya.
Testimoni Para Sahabat
Pada kesempatan safari Ramadhan tidak hanya motivasi dan bagi-bagi buku yang dilakukan duet Salman Subakat dan Aqua Dwipayana. Untuk memberikan semangat motivasi, Aqua mengajak serta sahabatnya, yang kebetulan berada di kota tempat rombongan singgah.
Seperti di RDC Kediri, Aqua mengajak salah seorang sahabatnya SMP, Robert Tulus Prakosa, yang waktu itu sama-sama sekolah di SMP Taman Siswa Pematang Siantar, Sumatera. Pada kesempatan tersebut usai menyampaikan kelas motivasi, Robert menyampaikan testimoninya pada para karyawan Paragon RDC Kediri.
‘’Mas Aqua Dwipayana ini teman sekolah di SMP Taman Siswa di Pematang Siantar. Namun, setelah lulus saya, kami berpisah, dan puluhan tahun berpisah,’’ katanya.
Robert lalu menyampaikan, meskipun sudah berpisah, namun, Aqua Dwipayana, rutin mengontak sahabat-sahabatnya di SMP. Termasuk dirinya. Bahkan ketika Robert bertugas di Imigrasi Yogyakarta, beberapa tahun lalu, Aqua Dwipayana, menyambanginya dan silaturahim.
‘’Pak Aqua selalu mengunjungi temannya ketika berada di kota yang sedang beliau singgahi. Dimanapun berada, ketika di Kediri, beliau selalu kontak saya. Seperti hari ini, beliau mengontak saya, dan diminta untuk datang ke tempat ini, mendengarkan motivasi beliau, ini merupakan tambahan ilmu buat saya, untuk kehidupan saya dan keluarga. Kegiatan ini luar biasa dan bisa diambil hikmahnya,’’ katanya.
Selain Robert Tulus ada pula mantan wartawan Jawa Pos yang diundang untuk mengikuti perjalanan duet Salman dan Aqua selama di Jatim. Yakni Sujatmiko. Dalam testimoninya kepada para staf RDC di Kediri, Jatmiko mengatakan bahwa mereka semua beruntung bisa bertemu dan menerima motivasi dari Salman Subakat dan Aqua Dwipayana.
‘’Bila Anda semua setelah keluar dari kelas ini tidak berubah menjadi lebih baik, maka anda semua akan merugi. Karena dua sosok ini memiliki talenta yang luar biasa. Karena itu begitu keluar Anda semua semakin baik. Mulai dari pekerjaan hingga kehidupan berkeluarga,’’ kata Jatmiko yang disambut tepuk tangan staf pimpinan RDC Kediri.
Testimoni itu terus berlanjut ketika rombongan sampai di Kota Malang esok harinya. Saat itu rombongan singgah di DC Malang, yang berada kawasan Singosari. Pada kesempatan usai memberikan motivasi kepada sejumlah staf pimpinan DC Malang, Sukma, mantan layouter Jawa Pos Surabaya menyampaikan testimoninya.
‘’Saya mengenal Pak Aqua itu sejak saya masih menjadi staf di Jawa Pos Biro Malang antara tahun 1988 – 1990. Waktu itu belum ada Radar Malang. Pak Aqua waktu itu sebagai wartawan Jawa Pos Biro Malang. Kami saling berteman. Meskipun saya hanya sebagai staf urusan pengiriman berita ke Surabaya,’’ kata Sukma memulai testimoninya.
Kemudian saya ditugaskan ke Jawa Pos Surabaya, sebagai staf layouter halaman. Namun, kami masih tetap berkomunikasi. Dan puncaknya pada tahun 2017, Pak Aqua meminta saya untuk mengurus Paspor, karena saya akan diberangkatkan umroh, melalui lembaga yang dimiliki Pak Aqua.
‘’Tentu saja saya kaget. Dan saya sempat menolak. Bukan karena tidak mau, tapi saya ini takut naik pesawat (aviophobia,red). Beliau terus memaksa. Tapi saya tetap ngotot tidak mau, bahkan sempat bilang, agar jatah saya umroh gratis itu diberikan ke orang lain,’’ kata Sukma.
Tapi, ternyata Aqua Dwipayana, tidak hanya berhenti sampai disitu. Lalu Aqua mengajak Sukma ke Bali, untuk bertemu dan berobat untuk menghilangkan takut terbang pada salah seorang teman Aqua Dwipayana.
‘’Waktu mau ke Bali itu, saya ditunggu di Bandara Juanda, untuk sama-sama berangkat ke Bali. Tapi saya bilang, saya memilih naik bus ke Denpasar. Tapi Pak Aqua meyakinkan saya. Lalu saya dijemput di Bungurasih,’’ kata Sukma.
Akhirnya Sukma dan Aqua Dwipayanan terbang dari Surabaya ke Bali. ”Selama di pesawat Pak Aqua banyak ngajak ngobrol waktu pesawat di atas. Dan pak aqua sering melihat saya gelisah.. Akhirnya tangan saya sering dipegang. Kenapa gelisah? Karena dada dan tenggorokan mulai terasa sesak. Dan pak aqua berhasil mengalahkan ketakutan terbang saya,” Jelas Sukma.
Usai terapi beberapa hari pada seorang teman Aqua Dwipayana. Ketakutan terbang Sukma akhirnya sirna. Karena merasa dirinya sudah berani naik pesawat, akhirnya pada tahun 2018, Sukma bersama rombongan bisa berangkat umroh. ‘’Saya merasa salut atas kegigihan Pak Aqua terhadap saya, mulai dari takut naik pesawat, sampai akhirnya saya sekarang berani naik pesawat. Pak Aqua itu membantu teman, tidak setengah-setengah. Tapi totalitas, dan selalu menjaga tali silaturahim tetap terjaga dengan baik. Terima kasih Pak Aqua,’’ pungkas Sukma.
Reporter: Sujatmiko
Editor: Sujatmiko