Kota Batu, Tugumalang.id – Warga Kota Batu, Jawa Timur berinitial L (49), warga Jalan Suropati RT 12 RW 12 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan mengaku rumahnya sering diteror segerombolan pria tak dikenal. Ia menduga bahwa mereka adalah orang-orang suruhan dari mafia tanah.
Korban mengaku memang sejak 2022 lalu, rumah yang ia tempati tiba-tiba saja didatangi orang tak dikenal mengakui rumah saya sebagai miliknya. Namun, seseorang tak dikenal tersebut tidak bisa membuktikannya.
Namun, seiring waktu teror tersebut terus berlanjut bahkan hingga sekarang. Teror nyata awal mula terjadi pada 6 Februari 2023, dimana segerombolan pria merusak pagar rumahnya dan memaksa masuk.
Baca Juga: Kejari Kota Batu Bentuk Tim Pemberantasan Mafia Tanah
“Mereka lagi-lagi mengakui ini adalah rumah miliknya. Tapi saat ditanya bukti sah kepemilikan rumah, mereka tak bisa menunjukkan,” ungkapnya, Minggu (26/11/2023).
Tak anggap remeh, korban lalu melaporkan kejadian itu kepada kepolisian pada 9 Februari 2023 lalu. Ia menyerahkan semua bukti termasuk rekaman CCTV insiden pengrusakan. “Saya juga bawa sertifikat sah rumah kami. Laporan itu sudah diterima Polres Batu” imbuhnya.
Usai pelaporan tersebut, aksi teror yang dilakukan mulai berkurang. Namun pada 27 dan 28 September 2023 lalu, aksi teror kembali terjadi. Berdasarkan rekaman CCTC tertanggal 27 September 2023 pukul 15.30 WIB, memperlihatkan orang yang melompat pagar dan merusak gembok rumah dengan cara di palu.
“Lalu, diganti dengan gembok mereka. Tak hanya itu, kemudian CCTV milik kami juga dimatikan,” ujarnya.
Tak hanya berhenti di situ, pada 28 September 2023 malam, ada dua orang pria kembali menggedor-gedor rumah saat dirinya berada di luar. Kontan, kakak kandung korban yang berada di rumah tak berani dan tak mengizinkan pria itu masuk.
Bahkan saat pihaknya melaporkan ke kepolisian, jumlah oknum berperawakan preman ini terus bertambah. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang mengaku sebagai pengacara dan kurator dari pihak yang membayar mereka.
“Katanya, rumah kami sudah dijual ke orang Polda dan mereka datang untuk mengosongkan rumah, atas suruhan orang Polda tersebut. Padahal, saya tidak pernah merasa menjual pada siapapun,” kisah dia.
“Bahkan mereka juga sampai mengancam, kalau saya tahu siapa di balik mereka, saya pasti mampus. Dari situlah, kecurigaan saya ada modus mafia tanah yang sedang berbuat jahat pada kami,” imbuh dia.
Tak hanya itu, oknum ini juga menerornya lewat nomor whatsapp pribadinya. Mereka selalu mengejar untuk saya memberitahukan sertifikat rumah tersebut.
“Kadang mereka minta foto KTP dan sertifikat asli, tapi tidak saya gubris,” jelasnya.
Baca Juga: Viral, Anggota DPRD Kota Batu Marah Ada Warga Diperas Bank Titil
Ia memastikan tidak pernah menjual rumah itu kepada pihak siapapun. Begitu pula sertifikat yang dia miliki juga atas namanya sendiri. Jika modus mafia tanah seperti itu tidak diberangus, maka akam dikhawatirkan masyarakat lain mengalaminya.
Ia berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi. Ia meminta pihak kepolisian memberikan perlindungan kepadanya sesuai undang-undang berlalu.
“Saya punya semua buktinya. Sertifikat itu sudah ada pada saya sudah 50 tahun, mereka tidak punya,” tegas dia.
Korban juga bahkan melaporkan kejadian yang dia alami ke Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto saat berkunjung ke Kota Batu beberapa waktu lalu.
Selain itu, ia juga telah melaporkan kejadian inu kepada Kementerian ATR/BPN melalui BPN Kota Batu. Menteri Hadi Tjahjanto menegaskan jika pihaknya berkomitmen penuh untuk menyelesaikan kasus mafia tanah.
“Penegakkan hukum kasus mafia tanah saat ini sudah meningkat. Ini merupakan komitmen kami, sesuai dengan perintah Presiden RI, Joko Widodo. Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan mafia tanah,” tegasnya.
Untuk memberantas persoalan itu, pihaknya juga telah berkomitmen dengan aparat penegak hukum (APH), baik Kejaksaan dan Kepolisian. Untuk bersama-sama menggebuk mafia tanah.
“Ini adalah salah satu upaya pemerintah, untuk melindungi hak atas tanah masyarakat. Siapapun mafia-mafia tanah yang berani. Akan kami gebuk dan hajar,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: ulul azmy
editor: jatmiko