MALANG – Rekan perampok sekaligus pembunuh sadis, AP (17), yang bernama Robby (23) ternyata belum masuk dalam proses persidangan. Oleh karena itu dirinya belum mendapatkan vonis hukuman, berbeda dengan AP yang sudah divonis hukuman 1 tahun penjara.
“Berkasnya sendiri belum sampai ke pengadilan, otomatis belum sidang,” terang Humas Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Reza Aulia, saat dikonfirmasi pada Kamis (18/03/2021).
Robby sendiri diketahui terseret dalam kasus ini setelah ia ikut serta dalam rencana yang dilakukan AP sebagai orang yang bertugas mematikan saklar lampu yang ada di luar rumah.
“Kalau memang berdasarkan ceritanya dia perannya mematikan lampu saja, lalu ditelepon bilang ‘saya sudah selesai,'” ungkap Reza.
Sebelumnya, Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar menceritakan Kronologi kejadian sendiri bermula pada 26 Januari 2021 pukul 02.00 WIB saat tersangka AP dan kawannya Robby warga Wajak, Kabupaten Malang, menyatroni rumah korban.
“Kronologi kejadian sendiri bermula pada 26 Januari 2021 pukul 02.00 WIB, di Toko Rudy Jalan Ahmad Yani, Turen, yang merupakan toko fotokopi dan toko ATK yang cukup besar. Pelaku (AP) ini secara diam-diam masuk ke dalam toko melalui genteng. Sementara pelaku yang satunya (Robby) berperan mematikan saklar lampu yang ada di luar,” terang Hendri.
Pelaku AP yang juga mantan karyawan korban ini langsung menuju lokasi kasir dan menggasak uang dan materai yang tersimpan di meja kasir.
“Setelah sampai ke lantai satu, pelaku langsung mengambil uang di bagian kasir sebesar Rp 2.500.000,-. Kemudian mengambil materai Rp 6.000,- sebanyak 200 lembar dan materai Rp 3.000,- sebanyak 100 lembar,” ungkapnya.
Kendati sudah mendapatkan uang dan materai, nampaknya AP tidak puas begitu saja. Ia mendatangi kamar korban dan istrinya yang bernama Ida Mulyani (44) yang sedang tertidur pulas.
“Setelah mengambil uang dan meterai, pelaku yang memegang cutter ini mendatangi kamar korban dan istrinya yang ada di lantai 2. Korban sempat tertangkap oleh pelaku dan disayat-sayat di bagian leher punggung dan muka, setelah itu korban sempat melarikan diri dengan melompat dari jendela kamar,” bebernya.
“Dan pelaku yang panik juga ikut lari naik ke genteng, lalu ke arah belakang rumah-rumah tetangga kemudian sampai di jalan setapak dan ditunggu temannya tadi,” pungkasnya. (Rizal/noe)