Tugumalang.id – Setiap tanggal 10 Sura dalam penanggalan Jawa, warga Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, memperingati Haul Mbah Sogol, sosok leluhur yang membangun peradaban serta menyebarkan agama Islam di Kecamatan Gondanglegi.
Setelah dua tahun haul diperingati kecil-kecilan akibat pandemi COVID-19, tahun ini Haul Mbah Sogol ke-181 yang juga bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Gondanglegi ke-185 diadakan dengan lebih meriah. Di tahun ini, Haul Mbah Sogol jatuh pada Senin (8/8/2022).
Sebanyak 250 orang turut meramaikan Haul Mbah Sogol dengan mengenakan pakaian adat Jawa serta membawa makanan-makanan tradisional dan 24 tumpeng sebagai wujud rasa syukur.

Mereka berjalan beriringan dari Pasar Gondanglegi menuju makam Mbah Sogol di Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Di tengah iring-iringan terdapat semacam gunungan dari bambu yang berisi nasi, polo pendem, dan sayuran yang disebut dengan Nasi Mbah Sogol. Warga yang menonton kemudian berebut mengambil makanan dan sayuran yang tersaji di sana.
Setelah semua iring-iringan masuk ke area makam, mereka duduk di tempat yang telah disediakan. Acara dilanjutkan dengan membaca doa dan tahlil bagi Mbah Sogol serta ulama lainnya.
Ketua Komunitas Pemerhati Makam Mbah Sogol, Abdul Fatah mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya Haul Mbah Sogol ini adalah untuk mengenang sosok yang menjadi panutan masyarakat di Gondanglegi ini.
“Kami ingin uri-uri (menghidupkan) nama Mbah Sogol karena dia yang melakukan babat alas dan memberi nama Gondanglegi,” kata Fatah, selepas acara.
Ia juga menjelaskan bahwa peringatan haul dilaksanakan setiap 10 Sura karena menurut beberapa sumber, tanggal tersebut merupakan hari meninggalnya Mbah Sogol.
Haul ini telah dilaksanakan sejak tahun 2011, namun dengan skala kecil yaitu dengan kirim doa dan tahlil. Tiap tahun, perayaan semakin besar dan meriah.
Bahkan sebelum pandemi COVID-19, Haul Mbah Sogol diikuti oleh 500 orang. Akibat pandemi masih belum tuntas, tahun ini Haul Mbah Sogol hanya boleh diikuti oleh 250 orang.
“Itu merupakan petunjuk dari Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Gondanglegi,” imbuhnya.
Jika pandemi COVID-19 mereda, pihaknya akan memperingati Haul Mbah Sogol dengan skala lebih besar. Menurutnya, tahun ini haul hanya diikuti oleh warga Desa Gondanglegi Kulon dan Gondanglegi Wetan. Ia berharap tahun depan haul bisa disemarakkan oleh warga dari 14 desa di seluruh Kecamatan Gondanglegi.
“Nantinya semua lapisan masyarakat akan diikutsertakan, mulai dari anak kecil sampai dewasa. Supaya masyarakat tahu Mbah Sogol adalah pembuka kawasan Gondanglegi,” kata Fatah.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id