Tugumalang.id – Di tengah kasus yang menyeret pendirinya, aktivitas pendidikan di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu tetap berjalan normal. Seperti pada Selasa (23/8/2022), Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) menggembleng ratusan siswa baru SMA SPI Kota Batu. Ini dilakukan dalam rangka pembinaan teritorial yang juga diampu pada pelajar.
Kegiatan pelatihan bela negara ini melibatkan 139 siswa dan juga mahasiswa baru Sekolah Tinggi Kewirausahaan (STK) Selamat Pagi Indonesia.
Wakil Komandan Latihan (Wadanlat) Pusdik Arhanud, Kapten Arh Alfian Gustaf mengatakan bahwa bentuk pembinaan teritorial yang dilakukan ini meliputi bela negara, seperti PBB, latihan kedisiplinan, hingga Tata Upacara Militer (TUM).
Menurut Gustaf, pelatihan bela negara penting dalam menumbuhkan sikap disiplin bagi para siswa. “Para generasi muda, pada dasarnya harus ditumbuhkan jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama membentuk mental maupun fisik yang tangguh, menanamkan rasa kecintaan pada bangsa, serta patriotisme sesuai dengan kemampuan diri,” jelasnya.
“Utamanya mulai kedisiplinan diri. Dengan semangat belajar yang tinggi akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Waka Humas SMA SPI Kota Batu, Didik Tri Hanggono mengapresiasi Pusdik Arhanud. Kata dia, dengan dibekali semangat bela negara, siswa bisa menumbuhkan jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.
”Serra membentuk iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu, berbakti pada orang tua, bangsa, agama,” kata Didik.
Dalam pelatihan tersebut, ia melihat para siswanya dilatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan, hingga menghilangkan sikap negatif. “Seperti sikap malas, apatis, boros, egois, serta tidak disiplin. Di sini mereka dibentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi semangat baru bagi sekolah yang tengah dirundung kasus pendirinya, Julianto Eka Putra, atas kasus kejahatan seksual. Meski begitu, aktivitas pendidikan di sekolah diyakini harus tetap berjalan demi masa depan murid itu sendiri.
Meski sekolahnya diterpa kabar tak sedap, sejumlah siswa baru ini tetap ikut setiap program kegiatan sekolah dengan baik dan ceria. Seperti anak muda pada umumnya. Seperti diakui Sheril Jesiana Anastasya asal Lumajang yang mengaku senang di hari-hari pertamanya bersekolah.
Sheril merupakan anak yatim piatu yang sebelum ini tinggal di sebuah panti asuhan. Ketika diterima di SMA SPI, dia berharap tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Mau bagaimanapun saya tetap harus semangat sekolah. Saya ingin kalau sudah lulus nanti punya banyak skill, sehingga ketika nanti kuliah, saya juga bisa nyambi kerja mencari penghasilan,” ucapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id