MALANG – Pembangunan Kayutangan Heritage terancam molor. Semula ditarget rampung sesuai perjanjian kontrak pada 20 Februari 2021. Proyek yang juga masuk sebagai penataan Kotaku (Kawasan Tanpa Kumuh) ini kemungkinan bisa molor sampai Maret 2021.
Menurut Konsultan Proyek Kotaku, Alif Riwidya, progres pembangunan program Kotaku yang juga meliputi Kayutangan Heritage, Kampung Kauman, hingga Polehan ini tak dapat segera dikerjakan karena terkendala cuaca hujan. Padahal, progresnya sudah 95 persen.
”Hanya tinggal tahapan furniting dan finishing, tapi terkendala hujan. Dari pihak kontraktor juga sudah mengajukan penambahan perpanjangan waktu ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 30 hari kalender,” ungkapnya dihubungi awak media, Selasa (16/2/2021).
Alif menjelaskan, progres di Kayutangan Heritage misalnya. Hanya tinggal menyelesaikan sejumlah tahap pengecatan, furniting dan finishing di sejumlah sisi. Median di tengah jalan juga dibongkar untuk rencana pemberlakukan satu jalur.
Sementara, di Kampung Kauman dan Polehan hanya tinggal melakukan finishing yakni pengecatan dan pengelasan. Namun sekali lagi, terkendala hujan. ”Untuk pengecatan kan kami juga butuh sinar matahari biar hasilnya sempurna,” terang dia.
Sebatas informasi, program Kotaku merupakan program dari pemerintah pusat yang menelan anggaran senilai Rp 23 Miliar. Dikatakan Alif, Kota Malang menjadi salah satu pilot project untuk program ini mulai dari sisi konstruksi, manajemen proyek dan koordinasi lintas sektoral.
”Itu yang diharapkan pemerintah pusat dan istilah ini kan Pemkot Malang hanya menerima manfaatnya saja. Kami minta dukungan semua pihak terutama masyarakat,” pungkasnya.