Tugumalang.id – Warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Joko Santoso (38) mengaku kehilangan indra penglihatan atau buta usai menjalani vaksinasi COVID-19 jenis Astrazeneca, pada Jumat (3/9/2021) lalu.
“Iya benar, mata saya buta setelah vaksin Astrazeneca. Sekitar pukul 22.00 WIB mata saya agak kabur, saya kira ngantuk biasa, lalu saya buat tidur. Besoknya mau kerja kok gelap gulita, saya kira masih malam,” ujar Joko, di kediamannya, Kamis (2/12/2021).
Joko mengatakan bahwa pengelihatannya hilang selama tiga hari usai menjalani vaksinasi COVID-19. Namun hingga saat ini, dia mengaku penglihatannya masih belum normal. Semua yang dia lihat masih hitam putih.
“Sekarang masih hitam putih lihat semua. Jadi gelap gulitanya itu selama tiga hari. Lalu di RS sama dokter disuntik terus, kemudian penglihatan mulai berubah. Jadi saya melihat itu semua background-nya mulai ganti abu-abu,” jelasnya.
Joko yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang bangunan juga menceritakan kronologi awal ketika dia mengalami kehilangan pengelihatan. Disebutkan, pada Jumat (3/9/2021), dia ke gerai vaksin RW untuk menjalani vaksinasi COVID-19 layaknya warga lainnya.
“Saya disana juga ditensi, 130 tensinya, lain-lainnya ditanya juga, normal, waktu itu badan juga sehat. Kemudian langsung disuntik sama dokternya,” bebernya.
Usai menjalani vaksinasi, Joko juga menjalani observasi selama 15 menit. Dia mengaku saat itu tak ada tanda-tanda gejala apapun atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kemudian Joko pulang ke rumah.
“Abis pulang, sekitar pukul 11.00 WIB terasa mual mual, lalu muntah hingga dua kali. Kemudian saya telfon istri dan diminta minum vitamin C. Abis itu ya normal kembali,” paparnya.
Joko mengaku hingga pada malam hari, dia masih bisa melihat secara normal. Namun sekitar pukul 22.00 WIB, dia merasa penglihatannya kabur. Joko mengira hal itu karena mengantuk, sehingga kemudian dia mulai beranjak tidur.
Esok harinya usai membuka mata, Joko mengaku semua tampak gelap gulita. Akhirnya dia tak bisa melihat selama tiga hari.
Usai menerima perawatan dokter, pengelihatan Joko mulai membaik meski belum 100 persen. Sejak kejadian itu juga, Joko tak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Sudah hampir tiga bulan ini saya tidak bisa bekerja. Akhirnya ini istri saya aja yang kerja. Dokter juga belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Katanya masih diteliti,” ujar ayah dua anak itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa memang benar ada kejadian warga Kelurahan Arjowinangun yang kehilangan penglihatan usai menjalani vaksinasi COVID-19.
“Itu kejadiannya sudah lama, sudah ditangani dan kondisinya sekarang lebih baik. Itu vaksinasinya tanggal 3 September 2021,” jelasnya.
Husnul juga menuturkan bahwa hingga saat ini belum bisa disimpulkan penyebab warga tersebut mengalami kehilangan penglihatan. Disebutkan, saat ini masih dalam proses pemeriksaan atau penelitian medis.
“Penyebabnya belum ditentukan, masih dalam pemeriksaan,” tuturnya.
“Dari Dinkes mulai awal sudah mendampingi yang bersangkutan. Rencananya tanggal 10 Desember ini juga dilakukan kontrol di RSSA, itu juga akan kami dampingi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti