MALANG – Ramai soal kabar kaburnya 5 calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Balai Latihan Kerja (BLK) PT Central Karya Semesta (CKS) yang nekat meloncat dari atap gedung, membuat Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, angkat bicara.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, penyebab kasus ini terjadi karena kurangnya pola komunikasi yang baik antara manajemen PJTKI dan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mendapat pelatihan kerja.
Kritik, saran, hingga keluhan jika tidak terakomodasi dengan baik, kata dia, selalu berujung respon yang tidak baik pula. Agar kejadian yang sama tak terulang, harus menjadi evaluasi bagi manajemen PJTKI.
”Perlu ada konseling, pelayanan psikologis karena mereka ini pasti juga banyak berhadapan dengan hal sulit. Ekonomi, rindu keluarga. Perlu ada pendekatan secara manusiawi juga, mereka bukan komoditas,” tegasnya, pada Kamis (17/6/2021).
Lebih lanjut, terkait penanganan kasus ini Made sepenuhnya menyerahkan ini pada kepolisian dan Disnaker-PMPTSP. Proses hukumya pun sudah berjalan masuk ke tahap penyidikan.
Dewan dalam hal ini masih menunggu kepastian hukum ini selesai. Sembari menunggu, pihaknya melalui Komisi D yang membidangi kesejahteraan akan menggelar hearing bersama Disnaker untuk mengetahui hasil tindak lanjutnya.
”Kalau memang ada pelanggaran, ya sudah kita serahkan pada aparat penegak hukum. Bila perlu izinnya kita cabut, dia tidak boleh beroperasi atau kita blacklist. Semoga kejadian ini tidak terulang kedepannya,” tegasnya.