KOTA BATU – Petani Kota Batu mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi dari pemerintah. Untuk dapat membeli pupuk subsidi itu, petani harus memiliki Kartu Tani. Sementara banyak petani yang sudah memiliki Kartu Tani namun tidak kebagian pupuk subsidi lantaran persediaannya habis.
Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono menuturkan, pihaknya banyak mendapat keluhan petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi tersebut. Selain itu, para petani juga mengeluhkan penggunaan Kartu Tani.
“Banyak petani yang kesulitan memperoleh pupuk subsidi. Para petani memburu pupuk subsidi tapi tidak masuk kelompok tani. Ini yang menjadi persoalan mendasar bagi petani di Kota Batu,” ujarnya, Senin (21/6/2021).
Selain itu, rumitnya birokrasi untuk bisa membeli pupuk subsidi tersebut dianggap memperlambat pendistribusian pupuk subsidi ke petani. “Karena program pusat dengan birokrasi yang rumit ini, para petani banyak yang mengeluhkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Sugeng Pramono menuturkan, memang masih banyak petani yang belum mendapatkan Kartu Tani lantaran belum tergabung dalam kelompok tani.
“Petani yang mempunyai lahan di Kota Batu ada sekitar 15 ribu petani, tapi yang masuk dalam kelompok tani masih 8.524 petani,” ujarnya.
Disebutkan, 8.524 petani tersebut telah terdaftar dalam sistem aplikasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Namun yang sudah menerima Kartu Tani masih sebanyak 5.760 petani.
“Untuk inventarisir dan penyelesaiannya, kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Pupuk, BNI, sosialisasi kios pupuk dan petani yang belum tergabung dalam kelompok tani,” paparnya.