Tugumalang.id – Sektor jasa keuangan di wilayah Malang sumringah. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, penyaluran kredit perbankan di Malang mengalami kenaikan hingga 12,17 persen year on year (yoy) atau senilai Rp87,8 miliar pada Juli 2023. Penyaluran kredit sektor perdagangan besar dan eceran mendominasi.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di Malang dipengaruhi oleh pertumbuhan sejumlah sektor. Pada sektor kredit investasi menyumbang peningkatan terbanyak yakni 27,9 persen. Kemudian disusul perbankan syariah 19,7 persen dan dana pihak ketiga (DPK) 18,3 persen.
Baca Juga: OJK Malang Beri Penjelasan Soal Nasabah BRI yang Kehilangan Saldo Rp1,4 Miliar
Menurutnya, OJK juga terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas.
Dikatakan, optimalisasi kerja sama antara perusahaan di sektor IKNB dengan pihak lain seperti perusahaan financial technology, e-commerce, Pemerintah Daerah, dan berbagai asosiasi usaha menunjukkan hasil yang positif.
Hal tersebut ditunjukkan dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baik yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, perusahaan pergadaian, maupun Lembaga Keuangan Mikro.
Baca Juga: Kepala OJK Malang Sebut Tantangan Bagi Generasi Milenial Kelola Dana Investasi Masa Depan
Sugiarto menyampaikan bahwa seluruh pertumbuhan kredit perbankan tersebut juga diiringi dengan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 23,14 persen yoy pada akhir semester I 2023. Hal itu menurutnya menunjukkan bahwa tingkat inklusi pasar modal di Malang mulai meningkat.
Peningkatan tertinggi masih ditunjukkan oleh SID Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 22.418 SID per 30 Juni 2023 atau tumbuh 31,82 persen yoy.
Jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan yakni tumbuh 29,06 persen yoy menjadi 11.470 nasabah sampai dengan akhir Mei 2023. Dominasi nasabah perorangan masih terjaga tinggi yaitu mencapai 99,33 persen dari total jumlah nasabah.
Adapun Daerah Tingkat II di wilayah kerja OJK Malang yang mencatatkan nilai penjualan reksa dana tertinggi adalah Kota Malang dengan total transaksi sebesar Rp281,16 miliar.
Sugiarto juga memaparkan soal perkembangan edukasi dan perlindungan konsumen jasa keuangan di Malang. Dikatakan, edukasi peningkatan literasi telah digencarkan secara berkelanjutan.
“Tingkat inklusi di Kota Malang itu di atas nasional yakni 86 persen. Kalau tingkat literasinya 69 persen, nasional 49 persen,” ujarnya.
Sementara itu, dia juga membeberkan jumlah pengaduan masyarakat terhadap pelayanan jasa keuangan di Malang. Sampai dengan 31 Agustus 2023, OJK Malang menerima 791 pengaduan mulai dari pinjol ilegal hingga investasi ilegal.
Menurutnya, 23,6 persen merupakan pengaduan pinjol ilegal dan investasi ilegal yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab. Modus yang marak dilakukan adalah melalui transfer uang dari pihak tidak dikenal.
Sugiarto juga memberikan tips agar masyarakat tak tertipu pinjol ilegal ataupun investasi ilegal. Jika masyarakat menerima transfer uang dari pihak yang tidak dikenal, maka jangan gunakan dana itu. Kemudian segera laporkan ke pihak bank terkait.
“Jangan menanggapi telepon maupun pesan dari nomor tidak dikenal, terutama apabila pihak tersebut meminta kompensasi sejumlah dana atas kiriman uang yang telah masuk. Lalu simpan dokumentasi dan bukti transfer tidak dikenal tersebut,” tuturnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menghadapi tawaran peminjaman uang dan selalu waspada dengan hanya memilih perusahaan financial technology yang telah berizin dan terdaftar di OJK.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A