Tugumalang.id – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mulai melakukan perbaikan Jembatan Gantung Mergosono, Kota Malang. Jembatan penghubung wilayah Mergosono dan Bumiayu itu diproyeksikan akan rampung pada Desember 2023.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menjelaskan bahwa proyek perbaikan Jembatan Gantung Mergosono telah dimulai sejak sepekan terkahir. Dikatakan, jembatan itu akan diperbaiki secara total.
“Sesuai kontrak, perbaikan itu nanti akan selesai Desember 2023. Itu jembatannya akan kami perbaiki total mulai pondasi, rangka termasuk alasnya. Jadi kami perbaiki semua,” ucapnya, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Mulai Malam Ini, Jembatan Pelor Kota Malang Ditutup 7 Hari untuk Perbaikan Retakan
Menurutnya, kondisi jembatan tersebut memang sudah mengkhawatirkan. Pasalnya, konstruksi jembatan itu sudah mulai rapuh dan harus segera diperbaiki.
“Jadi kondisi jembatan itu rangkanya sudah mulai rusak, lantainya juga rawan karena dari kayu. Makanya lantainya akan kami ganti dengan plat bordes yang lebih kuat. Semua akan kami perkuat lagi,” tuturnya.
Di sisi lain, proyek perbaikan jembatan ini ternyata membuat ratusan siswa yang biasanya berjalan kaki untuk bersekolah dengan melintasi jembatan tersebut harus mencari alternatif lain.
Melihat kondisi itu, sejumlah warga dari paguyuban keramba di wilayah Mergosono berinisiatif membangun perahu rakit. Alhasil, ratusan siswa yang tinggal di Mergosono dan Bumiayu memanfaatkan perahu rakit itu untuk menyeberangi Sungai Brantas.
Baca Juga: Dosen Unikama Terpilih Menjadi Tim Penilai PKM Dikti Jalur Undangan
Dandung menyampaikan bahwa pihaknya sebetulnya telah menganalisa dampak perbaikan jembatan itu. Untuk itu, pihaknya memohon maaf harus menutup akses jembatan untuk sementara waktu demi keamanan masyarakat melalui perbaikan jembatan.
“Jadi kami mohon maaf, tapi kami juga mohon kesadaran warga untuk bisa mencari alternatif jalan lain untuk menyeberang ke sana,” tuturnya.
Melihat kondisi yang ada, dia menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan para siswa melintasi Sungai Brantas dengan menggunakan perahu rakit. “Kami tidak menyarankan, apalagi kalau nanti musim hujan kan semakin rawan lagi,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Pemkot Malang tak akan memfasilitasi aktivitas masyarakat yang justru berbahaya atau meningkatkan resiko kecelakaan. Terlebih, aliran Sungai Brantas dikenal memiliki aliran yang deras.
“Kami tidak akan melakukan fasilitasi yang justru akan membahayakan masyarakat. Kami hanya bisa menyarankan masyarakat untuk sementara mencari jalan alternatif lain,” kata dia.
“Jadi kami mohon maaf dan mohon kesadaran masyarakat. Toh pembongkaran dan perbaikan jembatan ini juga untuk memudahkan masyarakat dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dan terpaksa memang harus kami bongkar total,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A