TuguMalang.id – Seorang pria berinisial YD (49) ditangkap polisi setelah menyekap seorang gadis di rumahnya. Kejadian ini menggemparkan warga di Jalan Untung Suropati, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Sunarsih (60), tetangga sekaligus pemilik rumah kontrakan yang ditinggali oleh pelaku mengaku kurang akrab dengan laki-laki tersebut. Namun setiap hari ia mengetahui aktivitasnya karena rumah mereka berdempetan dan berbagi sumur.
“Di sini nggak ada kamar mandi atau toilet, hanya ada sumur. Tapi sejak rumah ini dikontrak, saya nggak pernah mandi di sumur, saya selalu ke sumber,” papar Sunarsih saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/6/2022) petang.
Menurut Sunarsih, rumah tersebut disewa oleh pasangan suami istri per tanggal 11 Januari 2022. Meski bertetangga selama itu, Sunarsih tidak tahu pasti nama dari pelaku. “Saya sampai sekarang nggak tahu namanya,” akunya.
Ini disebabkan pelaku selalu menggunakan nama yang berbeda-beda saat ditanyai oleh tetangga sekitar.
“Kadang bilangnya Agus, kadang bilangnya Dendi, kadang bilangnya Deni. Yang betul yang mana saya nggak tahu,” kata Sunarsih.
Kepada Sunarsih, ia pun mengaku berasal dari Sumberpucung. Namun data di kepolisian mengatakan ia beralamat di Kota Denpasar, Provinsi Bali dan lahir di Kabupaten Banyuwangi.
Sehari-hari, Sunarsih tidak pernah melihat YD bekerja. Ia selalu di rumah dan mengutak-atik sepeda motornya.
Meski menganggap YD agak aneh, Sunarsih mengatakan ia tidak pernah berperilaku kurang ajar. “Waktu saya kasih makan, dia bilang masakannya enak dan bilang terima kasih,” ucap Sunarsih.
Saat baru menyewa rumah, istri YD pernah berkata pada Sunarsih bahwa suaminya memiliki empat istri. Keterangan ini yang membuat Sunarsih tak curiga tatkala melihat pelaku membawa korban ke rumahnya.
“Saya kira itu salah satu istrinya atau mungkin anak perempuannya. Kan saya nggak mungkin melaporkan kalau memang benar begitu,” ujar Sunarsih.
Pada hari penyekapan, Kamis (9/6/2022) sekitar pukul 08.30, Sunarsih melihat pelaku membonceng korban. Menurutnya, saat itu korban mengenakan jilbab dan sepatu putih.
“Saya sedang duduk di ruang tamu. Saya lihat dia pergi naik sepeda motor. Nggak lama dia pulang bawa cewek itu,” jelasnya.
Karena mengira itu salah satu istri atau kerabat pelaku, Sunarsih tak ambil pusing.
Pada malam harinya, sekitar pukul 21.00, Sunarsih mendengar keributan di depan rumahnya. Ia pun keluar bersama putranya dan mendapati gadis yang dibawa oleh pelaku mengaku disekap di dalam lemari.
“Saya sudah tidur, lampu rumah saya sudah mati. Anak itu lari ke rumah tetangga depan yang lampunya masih nyala,” terangnya.
Mengetahui hal tersebut, para tetangga kemudian melapor kepada Ketua RT, Perangkat Desa, dan Polsek Sumberpucung.
Akibat peristiwa itu, Sunarsih merasa kapok menyewakan rumahnya. Bahkan kini ia tidak memegang kunci rumahnya sendiri.
“Satu kunci dibawa sama istrinya (pelaku), satu lagi dibawa sama pak polisi,” katanya.
Ke depannya ia akan membiarkan rumahnya kosong. “Saya nggak mau kalau rumahnya dibuat hal-hal yang nggak baik,” pungkas Sunarsih.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id