MALANG – Hewan ternak milik warga terdampak Erupsi Gunung Semeru kini berada di tempat penampungan hewan. Ribuan hewan ternak yang berhasil dievakuasi saat ini berada di pengungsian dan ditangani langsung relawan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia Jawa Timur (PDHI Jatim).
Pengungsian hewan ternak terdampak erupsi Gunung Semeru berada di dua lokasi. Lokasi pertama di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Sementata lokasi kedua berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Di Pronojiwo, kurang lebih ada 150 ekor sapi dan 300 ekor kambing. Di Candipuro, ada sekitar 750 ekor sapi, 1200 ekor kambing dan domba, serta 1530 unggas,” ujar drh. Deddy F. Kurniawan, Ketua PDHI Jatim saat dihubungi, Rabu (8/12/2021).
Deddy juga mengungkapkan bahwa dari ribuan ternak yang baru dievakuasi, tidak banyak yang memerlukan pengobatan. Maka dari itu, bantuan yang paling mereka butuhkan saat ini adalah pakan bagi hewan ternak.
“Saat ini kami fokus untuk support kebutuhan pakan mereka,” kata Deddy.
Kebutuhan pakan untuk hewan ternak tidak bisa serta merta ditumpuk begitu saja karena mudah busuk. Oleh karena itu, PDHI melakukan penjadwalan untuk bantuan pakan yang datang.
“Kami dari PDHI harus mengatur jadwal supaya (pakan) tidak overstock karena pakan hijau segar itu hanya bertahan tiga hari,” jelasnya.
Selain sapi, kambing, dan unggas, PDHI tak menemukan hewan lain yang perlu dievakuasi. “Kuda tidak kami termukan, anjing tidak ditemukan, babi juga tidak ada, kucing hanya ada satu ekor dan dalam keadaan baik-baik saja,” ujar Deddy.
Pengungsian hewan ternak terdampak erupsi Gunung Semeru ini rencananya akan berdiri hingga dua minggu ke depan.
“Selama dua minggu ke depan, kami akan menganggap ini situasi darurat. Kami akan full back up,” pungkasnya.
Untuk rencana ke depannya, pihak PDHI Jatim akan melakukan koordinasi lebih lanjut.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Jatmiko