BATU – Sektor perekonomian Kota Batu menjadi sektor paling terdampak akibat pandemi COVID-19. Lesunya perekonomian ini bahkan membuat angka pengangguran di kota apel ini meningkat tembus 5,93 persen.
Lesunya perekonomian diketahui dari pendapatan daerah yang menyusut 10 persen menjadi Rp 99,88 miliar. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat Rapat Penyampaian LKPJ APBD 2021 mengatakan untuk meningkatkan stimulus ekonomi ini pihaknya melakukan peningkatan belanja daerah.
Dalam hal ini, sektor belanja daerah ditingkatkan menjadi 6,88 persen atau 74,84 miliar dan juga pembiayaan daerah 174,9 persen atau Rp 174,7 miliar.
Melesunya perekonomian ini bahkan membuat tingkat pengangguran terbuka naik mencapai 5,93 persen di tahun 2020. Sebab itu dutargetkan dalam tahun ini angkanya bisa diturunkan 3 persen.
”Ini adalah efek domino dari tutupnya sektor-sektor jasa akomodasi pariwisata. Imbasnya banyak yang menganggur. Begitu juga dirasakan pelaku seni yang tak bisa melakukan gelaran seni,” kata Dewanti, Senin (21/2/2022).
Tahun terakhir dirinya menjabat ini tentu menjadi tantangan berat. Dia berharap perekonomian mulai pulih sehingga turut mengentaskan pengangguran. ”Ini saya lihat perekonomian mulai berangsur normal,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi ini mulai terlihat di pertengahan 2021 lalu, dimana laju persebaran virus sudah mulai mereda. Ini seiring dengan mulai dibukanya kembali pembatasan-pembatasan, termasuk di bidang bisnis dan pariwisata.
Sebab itulah Dewanti mengajak seluruh pihak untuk bersama membangkitkan kepercayaan wisatawan untuk datang kembali. Caranya adalah dengan membangun jaminan wisata yang aman dan sehat dengan tertib menerapkan prokes.
Reporter: Ulul Azmy
editor: Jatmiko