MALANG, Tugumalang.id – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhammad Anas Muttaqin berbicara tentang pentingnya anak muda agar berani terjun di dunia politik dan melakukan perubahan.
Politisi asli Malang yang baru saja terpilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Calon Anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029 itu membagikan pengalamannya menjadi politisi muda saat hadir sebagai bintang tamu Podcast Tugu Inspirasi di channel YouTube Tugu Malang.ID.
Mengutip cerita politisi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang mengenalkan istilah ‘Korea’ kepada anak muda yang tidak memiliki privilege anak politisi atau pengusaha tetapi berani terjun di dunia politik. Sebagai politisi muda, Anas merasa anak muda harus berani melakukan perubahan dan salah satu jalan melakukan perubahan adalah dengan masuk ke dunia politik.
Baca Juga: Ketua DPC PKB Kota Malang Sebut Belum Ada Rekom untuk Abah Anton di Pilkada 2024
Menurutnya dengan berpolitik, anak muda dapat terlibat dalam sistem dan ikut melakukan perubahan lewat ide atau gagasan segar mereka sebagai kaum muda. Apalagi Anas melihat kebijakan-kebijakan saat ini terkesan monoton. Mantan aktivis itu melihat dengan adanya anak muda akan muncul kreativitas baru yang menghasilkan kebijakan baru.
“Bagi saya, anak-anak muda banyak ruang untuk beraktualisasi dan berkontribusi. Tetapi tidak sebaik di politik karena kita di politik dapat merubah itu (kebijakan) dari dalam. Jadi sebanyak apapun uang kita istilahnya atau sebaik apapun karya kita kalau kita berada di luar tentu ada batasan-batasannya karena kita tidak masuk dalam sistem,” tutur Anas.
“Tapi kalau kita masuk ke dalam sistemnya akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan sebenarnya. Kita bisa ikut menentukan kebijakan, kita bisa ikut mengatur Perda (Peraturan Daerah), dan hal lain yang bisa kita lakukan. Sehingga menjadi substansi perubahan itu sendiri,” imbuh Caleg peraih suara terbanyak dalam Pileg 2024 lalu.
Kepada anak muda, Anas pun membagikan pengalamannya mengawali karier di dunia politik. Baginya yang paling penting bagi anak muda sebelum terjun ke politik adalah keberanian dan kemauan untuk terus belajar.
Sebagai politisi muda, ia merasakan betul bahwa peran anak muda begitu penting dalam melakukan sebuah perubahan. Anak muda memiliki keunggulan berupa gagasan dan ide-ide baru yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Baca Juga: Bebas Jelang Pilkada, Rendra Kresna Akui Belum Ada Keinginan Kembali ke Dunia Politik
Anas juga menambahkan anak muda harus berani mengambil resiko untuk ikut berkontribusi dalam membuat sebuah perubahan. Karena perubahan menuju kehidupan bermasyarakat lebih baik harus berproses langsung di dalamnya dengan membuat langkah-langkah konkret dan belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Alasan itulah yang menurut Anas mengapa anak muda saat ini tidak anti berpolitik tapi mau ikut terjun langsung berproses di dunia politik.
“Karena sejak awal passion saya di sana (politik). Saya bergaul dengan banyak politisi dan ternyata perlu ada sentuhan anak muda dengan ide-ide segar. Sehingga itu mempengaruhi pola atau model kebijakan yang akan dilakukan karena ya kita tahu sendiri bahwa di birokrasi kita kebanyakan sedikit monoton,” bebernya.
“Sehingga ketika ada sentuhan ide-ide segar dan wajah-wajah baru, kreativitas baru menambah dinamika berpolitik. Saya kira di situ dan itu menjadi tantangan kita semua, anak muda harus berani mengambil resiko karena saya kira resiko ada dalam bidang apapun. Kalau tidak berani melangkah, tidak ada gunanya berproses karena yang paling penting adalah kita bisa belajar dari peristiwa-peristiwa yang lalu,” urai Anas.
Sedari muda, Anas memang aktif bergiat di organisasi sekolah dan ketika menjadi mahasiswa ia juga aktif di organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. Dari situlah Anas merasa menemukan passion di bidang politik, apalagi ia bertemu dengan banyak orang termasuk senior-senior yang menjadi mentor baginya untuk terjun di dunia politik.
Dari pengalamannya itu, Anas melihat yang dibutuhkan anak muda saat ini untuk berani berpolitik adalah masalah kepercayaan dan kesempatan. Sebagaimana makna istilah Korea yang dikenalkan Bambang Pacul, seorang anak mudah harus berani tampil di depan publik, banyak belajar, serta berjejaring untuk memperluas relasi dan juga menambah wawasan.
Selain itu, anak muda juga harus bisa menata mindset untuk siap menang dan siap kalah dalam mengikuti kontestasi politik. Mentalitas untuk tidak mudah menyerah itulah yang bagi Anas perlu dimiliki oleh anak muda.
Untuk itulah anak muda membutuhkan mentor yang tepat sebagai ‘galah’ untuk melenting di dalam berpolitik.
“Anak-Anak muda penting sekali siapa mentor yang membimbingnya dan itu adalah sarana kita untuk naik secara perlahan,” jelasnya.
Obrolan selengkapnya dapat Anda simak di Podcast Tugu Inspirasi di channel YouTube Tugu Malang.ID.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko