Tugumalang.id – Naik kereta api lokal di Stasiun Kota Malang akan segera memanfaatkan tiket berkartu. Pasalnya, KAI Commuter Indonesia akan menerapkan penggunaan Kartu Multi Trip (KMT) sebagai pembayaran kereta api lokal di wilayah KAI Daop 8 Surabaya.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan bahwa Stasiun Kota Malang menjadi salah satu sasaran penerapan Kartu Multi Trip. Di Jatim, kartu ini menurutnya sudah digunakan untuk Bus Trans Jatim.
“Kota Malang kan juga kota pendidikan. Ini jadi target kami supaya nanti lebih pengguna kereta api lebih nyaman naik commuter,” kata Anne saat berada di Kota Malang pada Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Gedung Baru Stasiun Kota Malang Dibuka Untuk Umum
Menurutnya, penggunaan Kartu Multi Trip masih dalam tahap sosialisasi. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan PJKA untuk menambah kapasitas angkut kereta api lokal yang ada di wilayah KAI Daop 8 Surabaya.
Sebab menurutnya, penerapan kartu ini akan dilakukan pada kereta lokal yakni KA Rapi Dhoho dan Penataran. Kereta ini menurutnya akan disesuaikan seperti kereta commuter. Bukan tidak mungkin, penambahan jumlah perjalanan kereta api akan dilakukan.
“Sekarang kan masih menggunakan kereta ekonomi. Ada tempat duduk yang belum disesuaikan dengan kereta commuter. Ini akan kami sesuaikan, baru nanti implementasi e-tiketingnya,” kata dia.
“Jadi kami gak (pakai) jadwal lagi, hate way, setiap 5 menit ada. Kalau di Joga Solo itu sudah 24 perjalanan setiap setengah jam. Kalau disini, masih ada 4 perjalan PP ke Surabaya,” lanjutnya.
Baca Juga: Daftar 7 Stasiun Kereta Api di Kota Malang, Beserta Alamat Lengkapnya
Anne mengatakan bahwa pihaknya telah membuatkan design khusus untuk Kartu Multi Trip khusus di Jatim ini. Kartu ini nantinya bisa dibeli di halte halte Bus Trans Jatim atau stasiun stasiun di wilayah KAI Daop 8 Surabaya. Sebab kartu ini bisa digunakan untuk Bus Trans Jatim dan kereta api lokal Jatim.
“Kartu ini sepeti e money bank. Tapi bisa digunakan untuk commuter Jogja-Solo, Jakarta dan Jatim. Di Jatim memang belum menggunakan kartu, tapi ini masih proses. Kami masih kaji terus. Tapi kami akan terus upayakan sampai nanti semua kereta lokal juga bisa menggunakan e-tiketing ini,” jelasnya.
“Harga Kartu Multi Tripnya Rp 40 ribu sudah termasuk saldo Rp 10 ribu. Jadi nanti juga sudah bisa di top up di area area halte atau lewat aplikasi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A