BATU | TuguMalang.id – Warga Kota Batu, Jawa Timur, khususnya pengusaha UMKM keripik buah dibuat resah. Pasalnya, salah satu oknum penjual keripik diduga berbuat curang dengan mengurangi isi kuantitas keripik buah yang dijual.
Hal ini diketahui dari unggahan seorang wisatawan asal Gresik bernama Khoiriah. Dia mengunggah kekecewaannya dengan salah satu penjual keripik di Kota Batu karena dalam satu bungkus aluminium foil yang dia beli, hanya ada 5-6 iris keping keripik.
Dalam unggahannya, wisatawan itu menuturkan jika membeli produk oleh-oleh itu itu di kios pinggir jalan. Satu-satunya tanda lokasi yang dia ingat, toko itu berada di pinggiran jalan setelah palang bertuliskan ‘I Love Batu’, artinya ada di sekitaran Jalan Ir Soekarno hingga Jalan Pattimura.
”Jadi saya mau pulang arah ke Gresik, ada tulisan I Love Batu’. Sesudahnya kan di pinggiran jalan ada banyak yang jual oleh-oleh, iya disitu,” kata dia dikonfirmasi.

Dari hasil penelusuran reporter, ada banyak toko oleh-oleh mulai keripik buah hingga buah yang berada di sepanjang jalan kawasan wisata Jatim Park 3 tersebut. Dari sekian produk yang ditawarkan, memang ditemui sejumlah produk keripik dengan isian berkisar 6 iris atau seberat 25 gram saja.
Namun, satuan bungkus keripik itu dijual dalam sistem paketan dengan total 6-8 bungkus dengan berbagai macam jenis buah.
”Iya itu paketan mas, sebungkua cuma 25 gram saja. Kalau dikira-kira ya memang hanya sekitar 6 bijian. Sepaket harganya Rp 55 ribu,” tutur penjaga toko, Selasa (9/8/2022).
Bergeser ke toko lain, produk kemasan serupa juga banyak ditemui. Total ada 3 toko yang kami telusuri, semua menyediakan paketan kemasan hemat itu. Rata-rata, mereka mengaku hanya menjualnya saja. Paketan tersebut sudah ada dari produsennya.
”Dari sananya juga sudah dikemas begitu. Saya kan hanya jualan saja mas,” tutur Ika Ayu, salah satu penjual yang lain.
Meski begitu, jika ada pembeli yang tertarik membeli paketan tersebut, Ika mengaku selalu memberi tahu bahwa isian keripik dalam bungkus memang sedikit. Meski memang harganya juga jauh lebih murah. Jadi tidak heran jika banyak pembeli yang kecewa jika tidak berkomunikasi terlebih dahulu sebelum membeli.
”Kadang kan ada juga pembeli yang langsung beli-beli aja, gak nanya. Sebenarnya dibungkus itu kan juga sudah ada keterangan beratnya. Tapi kalau saya sudah langsung kasih tahu, itu memang murah tapi isiannya ta sedikit,” tutur Ika.
Seperti diketahui, sejak diunggah, video tersebut mendapatkan reaksi dari warganet lain. Rata-rata, mereka juga mengungkapkan uneg-uneg yang sama. Sejak itu, produsen UMKM lain merasa geleng-geleng kepala. Mereka khawatir hal itu akan berdampak negatif pada pengusaha keripik buah yang lain.
Seperti dikatakan salah satu pengusaha keripik buah di Kota Batu, Khamim Tohari yang merasa kecewa dengan ulah oknum pedagang tersebut. Dia berharap dinas terkait melakukan pengawasan agar kejadian ini tidak terulang.
‘Karena ini sudah bawa citra daerah, jangan sampai mencoreng nama baik kota batu yang terkenal karena wisatanya,” ungkap Khamim.
Khamim juga membenarkan cara jelek itu juga kerap ditemui oleh sejumlah oknum pedagang nakal lain. Karena itu, Khamim juga mengimbau konsumen wisatawan untuk kritis dan berhati-hati sebelum membeli produk oleh-oleh.
Namun tetap saja, Khamim mendorong agar tidak ada lagi pedagang berbuat nakal mengingat demi keberlangsungan pariwisata Kota Batu sendiri. ”Kalau konsumen sudah tidak percaya, penjualan ya pasti menurun. Kalau sudah gitu, ekonomi mampet lagi. Kalau gini terus, yang dirugikan ya banyak orang,” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id