MALANG, Tugumalang.id – Dua mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) berkesempatan menempuh pendidikan di luar negeri, yakni di National Pingtung University (NPTU) Taiwan selama 2024 ini. Keduanya terpilih melalui program International Outbound Mobility Program.
International Outbound Mobility Program merupakan salah satu program di FEB Unisma dalam membuka akses pertukaran mahasiswa ke kampus global yang ada di berbagai belahan dunia.
Program ini merupakan wujud FEB Unisma dalam memfasilitasi mahasiswanya untuk berkembang tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri.
Dua mahasiswi yang beruntung tersebut ialah Lutfia Fatma Ningrum dari Prodi Perbankan Syariah dan Berliana Imandari Putri dari Prodi Manajemen. Mereka mendapat kesempatan itu di semester gasal tahun akademik 2023/2024.
Lutfia mengatakan, hal ini menjadi kesempatan emas bagi dirinya untuk menemukan banyak pengalaman berharga. Salah satunya yaitu menjadi volunteer untuk pelajar dan masyarakat nelayan melalui pembelajaran Bahasa Inggris.
Pada program pertukaran mahasiswa kali ini, Lutfia dan Berliana memilih mata kuliah financial technology, corporate governance, international merger & acquisition, analisis case business ethics Bahasa mandarin, culture hingga journalistic.
Selain proses belajar mengajar yang didapat dalam program exchange ini, Lutfia dan Berliana juga mendapat pelayanan yang sangat baik dari kampus tujuan.
Dalam hal ini memfasilitasi mahasiswa internasional dalam mengeksplorasi Taiwan mulai dari tempat hingga budayanya.
“Di kampus aku khususnya bagian international office, sangat mengayomi international student-nya. Kita jalan-jalan gratis di sekitar Kaohshiung pakai bus kota. Di sana kita outdoor activity sambil mengenal budaya-budaya Taiwan. Di sana kita juga suka bikin kerajinan-kerajinan tangan,” ungkapnya
Lutfia mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan kesempatan berharga mengikuti cultural exchange yang juga diikuti oleh mahasiswa internasional lainnya.
Dalam hal ini mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan budaya Indonesia ke mahasiswa negara lain yang juga mengikuti program yang sama.
Selain itu ia mengaplikasikan kemampuan Bahasa Inggris-nya ke pelajar SMA dan para nelayan. Untuk melaksanakan kegiatan ini ia membuka kelas bahasa Inggris secara langsung di Masjid An-nur Donggang.
Di sana ia memfokuskan pengajaran pada frasa dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para nelayan yang mayoritas hanya memiliki pemahaman dasar tentang bahasa Inggris dapat lebih mudah berkomunikasi.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat akademis bagi para mahasiswa, tetapi juga sebagai solusi nyata dalam mengatasi keterbatasan komunikasi internasional yang dihadapi para nelayan.
Peningkatan kemampuan bahasa Inggris ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing nelayan Indonesia di Taiwan.
Keputusan mahasiswa untuk terlibat dalam inisiatif ini mencerminkan komitmen mereka untuk memberikan dampak positif pada komunitas dan menggali potensi pengembangan diri.
Adapun, pogram ini terdiri dari beberapa tahapan penting, termasuk penilaian awal keterampilan bahasa Inggris para nelayan melalui uji lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka.
Kemudian, evaluasi efektivitas program melalui survei atau wawancara dengan para peserta untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memperbaiki pendekatan pengajaran.
Mahasiswa juga berkoordinasi dengan pengurus Masjid An-Nur Donggang untuk mendapat dukungan logistik dan fasilitas yang diperlukan selama melaksanakan kelas bahasa Inggris.
Para nelayan dilibatkan secara aktif dalam pengembangan program, mendengarkan masukan mereka, dan menjelaskan manfaat dari kegiatan pengajaran ini.
Inisiatif pendidikan bahasa Inggris yang dilakukan dua mahasiswa FEB Unisma mendapat sambutan hangat dari komunitas nelayan di Donggang.
Antusiasme tinggi terlihat dari kehadiran mereka di setiap sesi kelas, serta pengakuan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris akan membuka peluang lebih luas bagi mereka di Taiwan.
Dukungan dari pengurus Masjid An-Nur Donggang juga menjadi bukti pentingnya inisiatif ini dalam membantu komunitas setempat.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSI, CMA, CBV CERA memberikan apresiasi dan rasa bangganya pada dua mahasiswa FEB Unisma yang mengikuti program outbond mobility program selama satu semester di NPTU Taiwan.
Ini, kata dia, merupakan langkah bagus untuk mengembangkan diri di kancah internasional. Selain mengikuti pembelajaran beberapa mata kuliah bidang keuangan dalam konteks global, mahasiswa tak lupa menjadi volunteer bagi pelajar dan kaum nelayan agar mampu berkomunikasi secara internasional.
Bahkan mereka diharapkan tidak hanya mampu membawa perubahan bagi komunitas nelayan Indonesia di Taiwan, tetapi juga menegaskan pentingnya pendidikan dalam membangun jembatan budaya dan memperluas wawasan global.
”Berbagai kegiatan mereka selama di Taiwan ini mendukung IKU perguruan tinggi di kancah global sehingga FEB Unisma yang kini telah terakreditasi Internasional FIBAA Jerman yang harus senantiasa konsisten mendukung program internasionalisasi guna pencapaian Unisma sebagai kampus Unggul berdaya saing Internasional,” ungkapnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A