Malang, Tugumalang.id – Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mengatasnamakan Kobarkan Demokrasi menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu dan KPU Kota Malang pada Jumat (22/11/2024). Mereka menyuarakan penolakan atas dugaan money politic hingga potensi ketidaknetralan aparatur negara jelang Pilkada Kota Malang 2024.
Terpantau, puluhan mahasiswa itu melakukan aksi yang diawali di Kantor Bawaslu Kota Malang kemudian berlanjut ke Kantor KPU Kota Malang. Secara bergantian, sejumlah orator menyuarakan aspirasinya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Malang Lantik 2.452 Pengawas TPS Pemilu 2024
“Kami sangat menyayangkan jika ada paslon yang masih memaninkan politik uang atau bentuk lainnya. Itu tak mencerminkan demokrasi Indonesia. Kami mahasiswa menolak,” ungkapan salah satu orator aksi itu.
“Kami menuntut para aparatur negara, baik Bawaslu, KPU, TNI Polri dan ASN untuk profesional dan mementingkan masyarakat umum, bukan satu golongan,” sambungnya.
Salah satu perwakilan aksi, Rolis Sembiring mengatakan bahwa masih ada salah satu pihak paslon yang membagikan sembako untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.
“Kami juga mendapat informasi aparat yang tidak netral. Ini indikasi pelanggaran. Sehingga kami mahasiswa hadir untuk menyampaikan keresahan,” tuturnya.
Baca Juga: KPU Kota Malang Pastikan Tak Ada Titipan dalam Penetapan Anggota PPS
“Contohnya, ada aparat yang bergerak ke masyarakat untuk membagi sembako dan uang,” imbuhnya.
Dihadapan para peserta aksi, Ketua KPU Kota Malang, M Toyyib menyampaikan bahwa pihaknya siap berkomitmen dan meneguhkan integritas KPU untuk bisa menyelenggarakan pemilu yang benar benar bersih.
“Kami berkomitmen dan memegang intergritas kami untuk menyelenggarakan pilkada sesuai aturan dan regulasi yang berlaku,” kata Toyyib.
“Saya yakinkan, kami akan jalankan tugas kami secara adil sesuai tugas pokok dan fungsi kami,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Redaktur: jatmiko