Tugumalang.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mengungkap bahwa pemilih di wilayah Jatim tengah menjadi perhatian para calon kontestan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Anggota KPU Jatim dalam acara KPU Goes to Campus di Universitas Brawijaya Malang pada Kamis (12/10/2023).
“Jatim menjadi salah satu lokus yang menjadi perhatian. Karena daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim itu merupakan DPT terbesar kedua setelah Jabar,” kata Rochani, Anggota KPU Jatim.
Dia menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat hampir 204 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai DPT. Sedangkan di Jatim terdapat sekitar 31 juta DPT atau pemilih tetap.
Baca Juga: Kapolresta Malang Kota Minta KPU Sediakan TPS di Kampus untuk Mahasiswa Luar Kota
“Di Jatim ada 31 juta pemilih, jadi hampir 15 persen pemilih ada di Jatim. Tentu ini menjadi pertimbangan,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah pemilih terbesar ada di wilayah Jabar yakni 17 persen DPT nasional. Kemudian Jatim 15 persen, diikuti Jateng 10 persen.
“Sebenarnya kalau fokus 3 provinsi itu sudah lebih dari cukup. Karena potensi potensi ini menjadi perhatian dan ladang yang akan diperebutkan oleh para kontestan,” kata dia.
Pihaknya sebagai penyelenggara pemilu mengatakan juga akan memperhatikan pemilih di Jatim agar para pemilih muda turut berpartisipasi dalam mensukseskan pesta demokrasi 2024 mendatang.
Baca Juga: Ini Sosok Penjabat Ketua KPU Kota Batu yang Baru
“Kedudukan anak muda cukup istimewa. Karena dari struktur penetapan DPT diketahui hampir 52 persen DPT kita didominasi pemilih muda yakni usia 17-40 tahun atau generasi Z dan milenial,” paparnya.
Karakter potensi generasi tersebut menurutnya memang perlu diperhatikan. Untuk itulah, kata Rochani, KPU Jatim bergerilya di kampus kampus melakukan sosialisasi tentang pentingnya anak muda berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
“Karena kampus adalah representasi berkumpulnya anak anak muda, para calon cendekiawan, calon pemilih cerdas,” ujarnya.
“Anak muda punya banyak akses informasi untuk mempelajari siapa sosok yang akan dilipih. Maka dari kampus mari kita bangun kesadaran menggunakan hal pilih untuk memperjuangkan masa depan bangsa yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan FISIP Universitas Brawijaya, Anang Sudjoko menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai pemilih muda diharapkan tak hanya sekedar memilih. Tapi bisa menggunakan hal pilihnya secara bijak sesuai hati nurani.
“Jadi ketika memilih itu akan menentukan masa depan bangsa. Sehingga mahasiswa yang punya bekal informasi bisa tau siapa pemimpin yang layak dipilih atau layak memimpin negeri,” kata dia.
“Saya juga berharap mahasiswa menjadi agen perubahan sebagai pemilih pemilih yang benar dan bijak,” imbuhnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A