TuguMalang.id – Kota Malang menargetkan kemandirian fiskal untuk mengurangi ketergantungan akan dana transfer dari pemerintah pusat. Gagasan tersebut disampaikan Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dalam Peringkatan XXVI Hari Otonomi Daerah Tahun 2022 yang digelar Kemendagri secara daring, di NCC Kota Malang, Senin (25/4/2022).
Menurut Sutiaji, saat ini hanya ada satu daerah di Jawa Timur yang sudah mandiri fiskal, yakni Surabaya. Sedangkan, Kota Malang menjadi salah satu dari tiga daerah di Jawa Timur yang menuju kemandirian fiskal. Bersama Gresik dan Sidoarjo.
“Mudah-mudahan nanti ke depan bisa sesuai tergat. Kalau sebelumnya tidak ada pandemi COVID-19, kami perhitungkan tahun 2021 lalu sudah mandiri fiskal,” ujarnya.
Diketahui, tercapainya kemandirian fiskal setidaknya dengan menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke angka 50 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun. Sebab itu, Pemerintah Kota Malang terus mendongkrak bertambahnya PAD tiap tahun.
“APBD kita sudah Rp 2 triliun, kita (PAD) sudah sekitar di Rp 1 triliun lebih. Harapannya di tahun 2023 kami targetkan Rp 1,5 triliun (PAD). Karena kalau begitu kan sudah melebihi 60 persen sampai 70 persen pendapatan kita,” jelasnya.
Beberapa kendala menuju kemandirian fiskal, kata Sutiaji, di antaranya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak yang perlu dikuatkan. Sekaligus membuka peluang untuk menambah potensi pendapatan lain melalui inovasi.
Sehingga, diharapkan jumlah PAD Kota Malang terus naik bukan hanya dari sektor pajak namun juga berbagai sektor penyumbang PAD lainnya.
“Apalagi Kota Malang ini kan kota perdagangan dan jasa. Maka akan kami kuatkan daerah-daerah lain yang bisa mengungkit (peluang) itu,” terangnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id