MALANG, Tugumalang.id – Kopi merupakan minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dua cara penyajian kopi yang populer, kopi panas dan kopi dingin. Keduanya memiliki penggemar tersendiri, namun pertanyaan yang sering muncul, manakah yang lebih sehat? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat beberapa aspek, termasuk isi kandungan dan dampak pada metabolisme tubuh.
Pada penelitian yang dipublikasikan Journal of Agricultural and Food Chemistry, menyebutkan, metode penyeduhan kopi mempengaruhi komposisi kimia dan kandungan senyawa bioaktif dalam kopi. Dengan demikian, baik kopi panas maupun dingin bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Asalkan diminum dengan bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Baca Juga: Unik, Anak Muda di Kota Malang Ini Bagi-Bagi Kopi Gratis di Pasar Selama Sebulan!
1. Kopi Panas
Kopi panas cenderung mengandung lebih banyak antioksidan. Karena proses penyeduhan dengan air panas membantu mengekstraksi senyawa fenolik. Antioksidan ini penting untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Kopi panas juga biasanya memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan kopi dingin, yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
2. Kopi Dingin
Kopi dingin (cold brew) memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah, menjadikannya lebih ramah bagi mereka yang memiliki masalah lambung atau gigi sensitif. Meskipun kadar antioksidannya lebih rendah, kopi dingin masih memiliki manfaat kesehatan, terutama dalam hal mengurangi risiko iritasi lambung. Kopi dingin juga sering diseduh lebih lama, sehingga kafeinnya bisa lebih terkonsentrasi, tergantung pada rasio kopi dan air yang digunakan.
Pengaruh Metabolisme Kopi Panas dan Kopi Dingin
1. Kopi Panas dan Metabolisme
Setelah minum kopi panas, anda mungkin merasakan peningkatan energi dan konsentrasi dalam waktu singkat. Efek ini bisa membantu meningkatkan pembakaran kalori dalam jangka pendek. Selain itu, antioksidan dalam kopi panas juga dapat berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, yang mendukung metabolisme gula darah yang lebih baik.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Kembali Tanam Kopi di Kawasan Agroforestry Lereng Gunung Arjuno
2. Kopi Dingin dan Metabolisme
Kopi dingin, meskipun mungkin memiliki sedikit lebih sedikit kafein, masih dapat meningkatkan metabolisme, namun dengan cara yang lebih lambat dan bertahap. Proses penyeduhan yang lebih panjang dalam kopi dingin dapat mengurangi keasaman dan membuat kopi lebih mudah diterima oleh tubuh, khususnya pada sistem pencernaan. Ini berarti peningkatan metabolisme mungkin terjadi dalam kurun waktu yang lebih lama dan lebih stabil, sehingga cocok bagi mereka yang sensitif terhadap lonjakan energi yang terlalu cepat.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Machrus Ali Husni (Magang)
editor: jatmiko