Tugumalang.id – Jalan Pahlawan Trip menjadi salah satu jalan di Kota Malang, Jawa Timur, yang menyimpan peristiwa bersejarah. Yaitu, perlawanan pemuda Bangsa Indonesia, khususnya pelajar, untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda.
Kisah heroik arek Malang yang masih belasan tahun pada saat itu, terletak di Jalan Pahlawan Trip yang dahulu merupakan Jalan Salak. Jalan ini tidak jauh dari Jalan Ijen di pusat Kota Malang.
Peristiwa sejarah pahlawan Trip bermula saat Agresi Militer Belanda I, tepatnya pada 21 Juli 1947. Serangan itu berawal dari daerah Besuki dan mengarah ke selatan Porong, Tawas, Lawang, dan Malang.
Baca Juga: Sejarah Hamid Rusdi, Pahlawan Asal Malang Pelintas Zaman
Lalu pada 23 Juli 1947, Kota Malang dikosongkan dan bangunan vital dibakar habis sebelum Belanda datang menyerang. Hal ini sesuai dengan perintah staff divisi Untung Suropati kepada pemimpin Trip pada saat itu untuk mempertahankan Kota Malang.
Pengosongan dan pembakaran ini bertujuan agar Belanda tidak mendapatkan apa pun ketika masuk ke Kota Malang.
Pasukan Trip Batalyon 5000 Malang disebar pada beberapa titik di Kota Malang, di antaranya di perbatasan Lawang dan Singosari, wilayah Malang Selatan, dan beberapa titik lainnya dengan komando dari Komandan Batalyon Trip 5000, Susanto.
Baca Juga: Mengapa Patung Chairil Anwar Ada di Kayutangan Heritage Kota Malang?
Pasukan Belanda memasuki wilayah Kota Malang pada 31 Juli 1947 dan terjadi pertempuran yang sengit di Lapangan Pacuan Kuda Betek hingga Jalan Salak, selama kurang lebih 5 jam.
Tentara Belanda menggunakan senjata lengkap berupa senapan mesin dan kendaraan lapis AM Track. Sedangkan pasukan Trip hanya menggunakan senjata sederhana yang menyebabkan Belanda berhasil merampas Kota Malang.
Pada pertempuran ini, sebanyak 35 anggota Trip gugur, termasuk Komandan Batalyon Trip 5000. Sedangkan sisanya, mengalami luka-luka yang cukup parah. Seluruh anggota Trip yang gugur dalam membela bangsanya ini dikuburkan dalam satu lubang yang terletak tidak jauh dari markas Trip di Jalan Salak.
Sebagai tanda penghormatan atas jasa mereka, dibangun monumen pada Taman Makam Pahlawan Trip yang diresmikan Presiden Soekarno pada tahun 1959 dan patung dua orang pelajar yang memanggul senjata di ujung jalan.
Nama-nama ke-35 anggota Trip yang gugur secara terhormat itu pun terpahat pada sebuah plakat di sebelah patung untuk mengingatkan kita pada gigihnya para pelajar Malang dalam mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia di Kota Malang.
Penulis: Nurul Amelia Putri
Editor: Herlianto. A