MALANG, Tugumalang.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi menyebut, etika dan moralitas politik Pemilu 2024 patut dijaga. Terutama dalam masa tenang yang berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024 sampai Selasa, 13 Februari 2024 nanti.
Dalam momem ini, ia menekankan pada pihak terkait untuk tidak melakukan kampanye terselubung dan sebagainya. Khususnya yang bersifat materi, pembagian apapun seperti istilah serangan fajar.
Baca Juga: Penilaian Akademisi UB Soal Kampanye Pemilu 2024, Memanas Karena Kalangan Elit
“Kuncinya, dalam hal etika dan moralitas politik, semua kontestan dengan seluruh kekuatan para pendukungnya tidak (boleh) melakukan pergerakan. Mungkin kalau di masyarakat dikenal dengan serangan fajar, itu sebenarnya budaya politik yang nda bagus. Jadi hentikan. Kalau memang berikhtiar di kampanye, pada masa kampenye, jangan lagi di tambah-tambah,” kata Haedar, Senin (12/2/2024) di Malang.
Untuk itu, ia berharap agar seluruh warga yang memperoleh hak suara, bisa menggunakannya dengan baik dan bertanggung jawab, tidak golput. “Jangan memilih karena menerima materi atau iming-iming dan sebagainya,” sambungnya.
Tak hanya itu, ia mengingatkan dalam realisasi pemilu ke-6 ini, harus lebih baik lagi. Tidak ada lagi penyimpangan apalagi kecurangan dalam politik. Sehingga baiknya semua pihak mampu menahan diri.
Baca Juga: Pemilu 2024 di Kota Batu Diamankan 320 Personel Polres Batu
“Kami juga mengimbau agar aparat pemerintahan bisa menjalankan tugas kenegaraannya dengan baik. Saya yakin, mampu mengantarkan tanggal 14 nanti sebagai kontestasi yang bersih dan menggambarkan kedewasaan kita secara politik,” sambungnya.
Pada siapapun bakal terpilih, ia berpesan untuk tidak jumawa. Begitupun agar yang tidak terpilih tidak berkecil hati. “Yang penting semua berjalan secara konstitusional. Jikalau ada problem, ada komplain, dianggap penyimpangan, kan sudah ada koridor hukum dan institusi yang memproses,” pungkasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko