MALANG – Rusaknya jalan akses utama menuju objek-objek wisata di Malang Selatan yaitu di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, nampaknya tidak akan selesai di lebaran tahun 2021 ini.
Pasalnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Romdoni, tidak bisa memastikan jalan tersebut akan selesai kapan. Ia justru mengelak, bahwa perbaikan jalan tidak akan pernah ada selesainya.
“Saya kira pemeliharaan tidak ada hentinya, sekiranya ada kerusakan maka akan diperbaiki kembali. Bukan sekarang selesai terus selesai, nanti ada rusak lagi maka kita perbaiki lagi,” terangnya saat dikonfirmasi tugumalang.id beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Romdoni mengatakan jika kerusakan jalan di Desa Srigonco adalah tanggung jawab nasional, karena jalan tersebut rusak karena aktivitas angkutan material untuk pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS).
“Tidak ada pengaruh dari gempa terhadap perbaikan jalan (Srigonco). Karena ini merupakan bagian dari kegiatan JLS dan jalan itu tidak terelakkan untuk dilewati angkutan JLS, sehingga menjadi tanggung jawab dia,” bebernya.
Perbaikan ini semakin abu-abu kapan akan mulai diperbaiki karena pembangunan JLS sendiri baru selesai pada 2022 mendatang.
“Kalau untuk JLS sendiri dari informasi yang kita dapat itu selesainya di tahun 2022, tapi bulannya (belum tahu), mudah-mudahan di awal tahun,” ungkapnya.
Namun, menurutnya saat ini mulai ada perbaikan sedikit demi sedikit, dan pihak JLS juga sudah mau bertanggung jawab.
“Kita sudah sepakat mulai dari direktur sampai kepala, balai bahwa itu bagian dari tanggung jawab pihak JLS. Sekarang sudah mulai perbaikan jalan,” tandasnya.
“Perbaikan saat ini mulai dari tanah-tanah yang bergelombang itu diratakan, Sehingga kendaraannya nyaman,” imbuhnya.
Selain itu, PU Bina Marga juga masih memiliki PR (Pekerjaan Rumah) untuk segera melakukan finishing jembatan Srigonco sekaligus melakukan peresmian jembatan penghubung menuju pantai selatan tersebut.
“Kalau jembatan Srigonco bukan peresmiannya, tapi yang terpenting kita siap dulu. Mulai dari penyelesainnya siap dulu, kemudian jalan sebelum dan sesudah jembatan kita kondisikan, karena aktivitas angkutan JLS masih berlangsung,” ujarnya.
“Sehingga kita buat hasil terbaik dahulu, artinya jangan sampai ini kita perbaiki tapi nanti rusak lagi. Seperti saya ibaratkan masang keramik dulu tapi posternya belum kita pasang,” pungkasnya.