Tugumalang.id – Proses hukum terhadap pendiri SMA SPI Kota Batu, Julianto Eka Putra alias Ko Jul, terdakwa kekerasan seksual terus berlanjut. Kini, tim JPU Kejari Kota Batu ganti mengajukan kasasi menolak putusan banding.
Sebelumnya, banding yang diajukan terdakwa telah diterima oleh Pengadilan Tinggi Surabaya yang memutus vonis 4 tahun lebih ringan dari vonis Pengadilan Negeri Kota Malang.
Pasca putusan itu, sejumlah aktivis anak seperti Komnas Perlindungan Anak. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait juga sempat mendatangi Kejari Kota Batu beberapa waktu lalu.
Arist kecewa dengan putusan banding tersebut. Di mana terdakwa akan menjalani putusan penjara lebih ringan dari tuntutan 12 tahun penjara yakni jadi 8 tahun.
Padahal, perkara ini sudah jelas bahwa pelaku tindak kekerasan seksual, apalagi terhadap anak didik harus dihukum seberat-beratnya. “Saya kira di Pengadilan Tinggi itu putusannya semakin kuat. Kok malah justru melemah,” ujar Arist kecewa dihubungi, Selasa (13/12/2022).
Namun dari tim JPU Kejari Kota Batu sendiri tak tinggal diam dan mengajukan upaya hukum kasasi. Kata Kasi Intel Kejari Kota Batu, Edi Sutomo, pada Kamis (1/12/2022) pihaknya telah mengajukan kasasi terhadap Putusan Banding Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut.
Tim JPU yang dipimpin Maharani Indrianingtyas itu mengajukan kasasi lewat Pengadilan Negeri Malang yang selanjutnya pengajuan kasasi tersebut akan diteruskan ke Mahkamah Agung RI.
“Untuk hasilnya sampai saat ini kita masih belum dapat informasi,” ungkap Edi dihubungi.
Selain memberikan vonis hukuman penjara 12 tahun dan denda Rp 300 juta, Majelis Hakim juga mengharuskan terdakwa untuk membayar restitusi kepada korban yang berinisial SB sebesar Rp 44 juta.
Dengan ketentuan jika terpidana tidak membayar uang Restitusi paling lama 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa atau kurungan selama 1 (satu) tahun.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto.A