MALANG | TuguMalang. id – Demam unjuk penampilan layaknya di Citayam Fashion Week telah memasuki berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Malang. Gerakan Kayutangan Street Style yang terinspirasi Citayam Fashion Week itu menuai polemik di tengah masyarakat.
Penggagas Kayutangan Street Style mengungkapkan konsep gerakan tersebut berbeda dengan Citayam Fashion Week. Kayutangan Street Style berkonsep mengekspresikan diri melalui fashion dengan nongkrong di pedestrian Kayutangan Heritage. Bahkan penggagas juga telah mengantongi izin dari pihak kepolisian.
Konsep yang bertujuan agar Kota Malang ramah fashion itu berantakan usai muncul oknum oknum di luar komunitas penggagas, berpose bak catwalk di jalan raya hingga zebra cross dan menggangu pengguna jalan. Hal itu yang kemudian dibubarkan pihak kepolisian pada 22 Juli 2022 lalu.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa setiap penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi mengundang banyak orang harus memiliki izin dari pihak kepolisian. Namun dia menyebut, tak melarang orang untuk berekspresi.
“Menurut saya orang berekspresi sah sah saja. Tapi dengan catatan tidak mengganggu fasilitas umum hingga akses jalan,” kata Sutiaji.
Dia juga mengaku sempat mendapat laporan adanya sejumlah oknum di luar gerakan Kayutangan Street Style yang menggunakan jalan raya dalam berekspresi. Selain itu, oknum oknum tersebut juga disebut berpose dan berpakaian kurang etis.
Untuk itu, Sutiaji berpesan kepada masyarakat yang hendak mengekspresikan diri hendaknya tetap memperhatikan aturan dan kenyamanan publik.
“Berekspresi sah sah saja, itu hak mereka. Tetapi juga harus menghargai hak orang lain. Jangan mengganggu jalan, ketertiban dan lainnya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id