MALANG, Tugumalang.id – Permasalahan kesehatan mental menjadi perhatian serius Kepala Program Studi (Kaprodi) S3 Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si.
Isu kesehatan mental menjadi konsentrasi S3 Psikologi UMM yang notabene menjadi Prodi baru di Direktorat Program Pascasarjana UMM. Berdasarkan berbagai kajian literatur, permasalahan yang mendominasi di kalangan masyarakat Indonesia adalah masalah kesehatan mental.
Menurut Prof. Tulus, begitu ia kerap disapa, permasalahan kesehatan mental terjadi mulai di lingkungan terkecil yakni di keluarga hingga menjadi permasalahan yang ruang lingkupnya lebih luas yakni negara.
Baca Juga: FOMO (Fear of Missing Out): Dampaknya terhadap Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
“Kita lakukan studi literatur lewat beberapa pola. Sekarang ini trend yang mendominasi dan relate dengan psikologi, enggak lagi kecuali mental health (kesehatan mental). Permasalahannya mulai dari yang paling kecil yakni keluarga sampai yang paling gede, negara juga menghadapi masalah mental health,” ungkap Prof. Tulus kepada Tugumalang.id, Senin (3/3/2025).
Lebih lanjut, Guru Besar bidang Psikologi Industri dan Organisasi itu menilai era disrupsi informasi menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan mental. Overload informasi yang diterima oleh individu baik di usia anak-anak maupun dewasa memberi pengaruh terhadap kondisi mental seseorang.
Informasi berlebih tanpa diimbangi dengan penerimaan dan telaah informasi yang baik justru menjadi penyebab permasalahan kesehatan mental. Karena individu akan dihantui perasaan psikosomatis dari informasi yang overload dan diterima secara mentah-mentah.
baca Juga: Dosen Psikologi UM Teliti Pengaruh Norma Sosial Terhadap Maskulinitas dan Kesehatan Mental Pria di Indonesia
“Informasi yang overload, baik anak-anak maupun orang dewasa memang kontradiktif di otak. Hal itu membuat banyak orang terpengaruh dengan banyaknya informasi. Sebab informasi yang sangat banyak itu juga sama buruknya dengan informasi yang sangat sedikit,” terangnya.
“Informasi yang tidak karu-karuan membuat kondisi seseorang tidak menentu dan tidak sehat secara mental. Belum lagi masalah lainnya, seperti ekonomi yang begini-begini saja kemudian pekerjaan yang juga begini-begini saja menambah masalah atau beban psikologis yang dialami seseorang,” imbuh Prof. Tulus.
Atas dasar itulah, Prodi S3 Psikologi UMM menaruh perhatian khusus terhadap masalah kesehatan mental.
Keadaan itulah yang dibaca Prof. Tulus sebagai peluang dari Prodi yang dipimpinnya itu. Perhatian terhadap masalah kesehatan mental yang menjadi isu kekinian menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu maupun pekerjaan tertarik melanjutkan studi ke Prodi S3 Psikologi UMM.
Prof. Tulus menambahkan bahwa pentingnya masalah kesehatan mental membuat Prodi S3 Psikologi UMM berencana mengembangkan pusat studi mengenai kesehatan mental.
“Kita melihat dari situasi setiap hari, indikasi kebutuhan kesehatan mental menjadi penting. Prodi kita nanti akan punya pusat studi yang mungkin dekat-dekat dengan itu (kesehatan mental),” beber Prof. Tulus.
“Dengan pusat studi kesehatan mental yang nanti dikembangkan, akan punya indeks mengukur kesehatan mental di kelompok-kelompok masyarakat. Nanti kita punya indeks yang dikelola oleh prodi dan kita bisa mengukur (kondisi mental) setiap kota atau provinsi. Kemudian kita ketahui skornya sekian dan treatment kita siapkan,” jelasnya.
Baginya semua orang penting untuk mempelajari masalah kesehatan mental. Itulah yang menjadi pijakan bagi Prodi S3 Psikologi UMM terbuka kepada siapapun yang peduli dan ingin belajar tentang masalah kesehatan mental.
“Semua bisa (berbagai latar belakang) karena kesehatan mental itu penting,” tutup Prof. Tulus.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A