BATU – Para kepala desa dan perangkat desa se-Kota Batu urunan menyisihkan separuh gaji mereka untuk diberikan kepada warga terdampak COVID-19. Total urunan yang terkumpul mencapai Rp 203 juta dan akan dibagikan kepada kurang lebih 700 warga yang tersebar di 19 desa.
Inisiatif urunan yang baru pertama kali dilakukan ini digagas oleh Asosiasi Petinggi dan Lurah (APEL). Ketua APEL, Wiweko menjelaskan, bantuan sosial tunai ini dihimpun dari separuh gaji kades sebesar Rp 2 juta, sekdes Rp 500 ribu dan perangkat desa Rp 400 ribu.

Kata Wiweko, total sekitar 7 ribu warga penerima manfaat ini belum pernah menerima bansos dan berasal dari kalangan bawah hingga lansia. ”Masing-masing akan menerima Rp150 ribu. Rata-rata per desa ada 34 penerima,” ungkap dia pada awak media.
Penyaluran bantuan ini dimulai dari Desa Tlekung, Rabu (15/9/2021). Berlanjut keliling ke desa-desa lain untuk menyerahkan bantuan uang tunai ini secara langsung.
Inisiatif ini muncul mengingat dampak pandemi COVID-19 yang luar biasa, terlebih bagi warga Kota Batu dimana aktivitas perekonomiannya terdampak pembatasan mobilitas. Terlepas dalam hal ini, bamtuan dari pemerintah juga tetap berjalan.
Sebagai aparat desa, lanjut Wiweko, juga punya kewajiban memperhatikan masyarakatnya. ”Ini murni inisiatif kita untuk membantu, tidak ada kepentingan apa-apa. Jangan diliat nominalnya, yang penting merata,” imbuhnya.
Meski nominal bantuannya tidak seberapa, Wiweko berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga. Dia berharap urunan bantuan ini bisa berlanjut kedepannya. ”Harapannya begitu, bisa berlanjut terus,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang penerima, Kasiadi Warsito mengaku bersyukur bantuan ini dapat digunakannya untuk tambahan modalnya berdagang bakso. Pria yang tinggal di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung ini mengucapkan banyak terima kasih.
”Kebetulan selama berdagang belakangan ini mulai menurun dan kesulitan balik modal lagi. Nah ini nanti membantu buat tambahan modal saya lagi nanti. Terima kasih,” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Soejatmiko