Tugumalang.id – Operasional Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, nantinya akan ditunjang dengan infrastruktur baru. Yaitu jembatan underpass yang nanti akan menjadi penghubung dengan Terminal Kota Batu yang ada di seberangnya.
Pembangunan jembatan underpass ini pernah mengemuka saat rakor Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan beberapa waktu lalu. Urgensi pembangunan jembatan underpass ini sendiri nanti bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan pengunjung mengingat Jalan Dewi Sartika menjadi jalur utama masuk Kota Batu.
Terlebih saat ini, taman median jalan yang ada di tengah jalan sudah dipapras sehingga lebar jalannya semakin luas. Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menuturkan saat ini wacana itu sudah dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim.
Baca Juga: Pasar Induk Among Tani Kota Batu Dijatah 3 Unit Cold Storage
“Tentunya kalau bangun jembatan underpass ini nanti harus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Misal kalau pemprov setuju, maka segera dibangun,” terang Aries, Jumat (23/6/2023).
Aries memaparkan bahwa pembangunan jembatan underpass diharapkan tak mengganggu estetika bangunan Pasar Besar Batu. Selain itu juga secara fungsional bisa dioptimalkan.
“Pasalnya di jalur sana itu lalu lalang kendaraan di sana cukup kencang di Jalan Dewi Sartika. Jadi saya kira memang butuh jembatan penyebrangan underpass,” ujar dia.
Terpisah, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan kajian teknis terlebih dulu sebelum merealisasikan pembangunan itu.
Baca Juga: Begini Wajah Baru Mega Proyek Pasar Induk Among Tani Kota Batu
Kajian awal, Alfi mengatakan bahwa di kawasan sana memang sangat diperlukan akses penyeberangan. Apalagi, diprediksi aktivitas dan tingkat keramaian di sana akan meningkat setelah beroperasi.
Menurut Alfi, pembangunan underpass diperkirakan dapat memakan waktu sekitar satu bulan. Sekalipun anggaran yang dibutuhkan cukup besar, namun cukup unggul dari segi ketahanan dan biaya perawatannya relatif murah.
Selain itu, jembatan underpass juga tidak memakan ruang jalan sehingga tidak akan membawa dampak pada terganggunya arus lalu lintas.
“Secara psikologis masyarakat cenderung malas naik tangga seperti pada jembatan overpass. Masyarakat, terutama lansia lebih memilih jalan datar maupun menurun. Tapi pastinya, harus ada kajian atau studi kelayakan lebih dulu,” ungkapnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A