Tugumalang.id – Puncak peringatan HUT ke-30 Program Studi Diploma III Keperawatan Direktorat Pendidikan Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berlangsung meriah pada Sabtu (4/11/2023). Antusias mahasiswa, tenaga pendidik DIII Keperawatan UMM hingga masyarakat umum mewarnai semarak kegiatan tersebut.
Puncak peringatan 3 dekade DIII Keperawatan UMM itu menghadirkan multi event mulai jalan sehat berhadiah, donor darah, khitan masal gratis, lomba tumpeng, perlombaan tradisional, penampilan kreasi seni budaya hinga bazar UMKM. Sebelumnya, seminar ilmiah juga turut digelar pada 28 Oktober 2023 lalu dalam rangkaian peringatan HUT ini.
Ketua pelaksana peringatan 3 dekade DIII Keperawatan UMM, Chairul Huda Al Husna M.Kep mengatakan, seluruh rangkaian acara tersebut diharapkan mampu menjadi wujud bahwa kegiatan DIII Keperawatan mampu menyentuh berbagai aspek nilai luhur kependidikan.
Baca Juga: D3 Perbankan & Keuangan Vokasi UMM Jaring Asisten Laboratorium Berkompeten
“Misal seminar untuk kegiatan ilmiah, khitan masal untuk pengabdian kepada masyarakat, donor darah untuk bakti pada negeri, bazar UMKM untuk pengembangan entrepreneur, penampilan seni budaya untuk pelestarian budaya sekaligus wadah potensi mahasiswa,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi UMM, Assoc Prof Dr Tulus Winarsunu MSi, yang membuka acara tersebut menyampaikan bahwa DIII Keperawatan merupakan pelopor kegiatan diaspora di UMM dan mampu menangkap peluang pengembangan pendidikan yang baik secara nasional dan internasional.
Baca Juga: Kunjungan Industri Perkuat Metode Pembelajaran di Prodi D3 Perbankan dan Keuangan Vokasi UMM
“Semakin hari, bidang keperawatan sangat dibutuhkan di tengah perkembangan teknologi. Karena bidang ini tak bisa digantikan oleh teknologi. Tentu kami akan terus meningkatkan performa,” tuturnya.
Menurutnya, pendidikan berkelanjutan akan terus menjadi fokus dalam peningkatan kualitas dan performa pendidikan di Vokasi UMM, termasuk DIII Keperawatan. Salah satunya dengan pengembangan relasi dengan dunia industri dalam melangsungkan sertifikasi kompetensi mahasiswa hingga serapan tenaga kerja.
Selanjutnya, Vokasi UMM juga membekali mahasiswa dengan skill entrepreneurship hingga membekali 3 bahasa asing yakni bahasa Inggris, Jepang dan Jerman. Bekal kemampuan ini juga dikolaborasikan atau direlasikan dengan dunia industri baik di dalam maupun luar negeri.
“Vokasi itu memang harus menyiapkan kualitas lulusannya agar sesuai kebutuhan industri. Karena kami mengantarkan mahasiswa untuk bisa bekerja. Jadi kurikulum kami fleksibel yang tentunya sesuai kebutuhan industri,” tuturnya.
Di Vokasi UMM, mahasiswa menurutnya tak hanya fokus pada materi teori pendidikan. Namun juga banyak diterjunkan langsung ke dunia industri untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.
“Industri adalah basis pengajaran kami. Jadi mahasiswa kami belajarnya juga pada pelaku industri. Maka industri sudah tahu kompetensi lulusan kami,” imbuhnya.
Bahkan menurutnya, banyak industri yang saat ini datang dan menggandeng Vokasi UMM untuk melakukan riset project atau membangun prototipe dalam mengembangkan industri. Para mahasiswa dan dosen dilibatkan dalam pengembangan riset dan prototipe tersebut.
“Jadi dampak pendidikan kami cukup efisien, tak banyak berkutat dengan buku tapi aktif melakukan kerja praktik peningkatan skill,” ujarnya.
Dalam kesempatannya, dia juga berpesan kepada lulusan Vokasi UMM untuk tetap bertakwa dan berjiwa sosial tinggi saat terjun di tengah masyarakat atau saat berkarya di dunia industri. Sebab menurutnya, mahasiswa Vokasi UMM juga telah dididik di lokasi bencana hingga panti sosial untuk menjadikan pribadi yang berjiwa luhur.
“Berkarya di bidang apa pun itu penting, tapi membantu orang lain itu lebih penting, terutama untuk mengentaskan kesulitan di lingkungan sekitarnya. Visi kami kan membentuk SDM yang bermanfaat bagi orang lain,” kata dia.
“Jadi apa pun pekerjaannya, jangan lupa dengan misi sebagai penolong kesengsaraan umat. Karena kami mendidik mahasiswa agar menjadi pribadi yang dermawan, suka membantu orang dan pemecah masalah dengan bidang keahlian masing-masing,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A