MALANG – Atlet karate Dojo Mergosono Karate Club (MKC) menjadi salah satu bagian dari Indonesia Karate-do (Inkado) cabang Kota Malang yang getol meraih prestasi hingga tingkat internasional.
Pelatih atau Senpai Fahmi Jauhar Nafilla, 20, mengatakan, prestasi paling anyar ditorehkan oleh 7 karateka dalam Shinjin Internasional Championship virtual tahun 2021.
“Alhamdulillah pada keikutsertaan di Shinjin Internasional Championship secara virtual tanggal 21 sampai 23 Mei 2021 lalu, dari 8 peserta kontingen IKM MKC ada 7 peserta yang meraih juara di masing-masing kategori,” ujar pelatih yang akrab disapa Senpai Fahmi itu.
Sederet upaya terus dilakukan guna membangun karakter yang baik dan jiwa kompetisi para karateka. Diantaranya, prinsip kemenangan yang ditekankan melalui latihan rutin sebagai proses yang panjang.
Hal ini juga selaras dengan jargon karateka IKM MKC yakni “Mergosono Karate Club Loss Gak Rewel, Tarik Sis Semongko”, sebagai pemantik gairah sekaligus penyemangat dalam melakukan segala hal.
“Mengingat, tidak ada prestasi maksimal dibarengi dengan kemalasan. Maka anak-anak kita gembleng dengan latihan dan tetap dengan mematuhi protokol kesehatan saat masa pandemi COVID-19. Sehingga IKM MKC selalu siap mengikuti pertandingan,” tutur dia.
Dijelaskan Senpai Fahmi, bahwa IKM MKC terbentuk pada tanggal 16 Juni 2008, sejauh ini IKM MKC memiliki tiga pelatih selain Senpai Fahmi ada juga Senpai Haryono dan Senpai Arifin.
Di samping itu, IKM MKC sendiri juga memiliki asisten pelatih yang siap membantu para Senpai melatih para karateka bilamana terdapat kesibukan diluar jam latihan. Beberapa asisten pelatih yaitu Kohai Trisha, Kohai Annisa, Kohai Hanni, Kohai Helga, Kohai Bagas dan Kohai Annas.
Saat ini, sambung Senpai Fahmi, ini anak didik IKM MKC cukup banyak sekitar 100 anak. Jumlah yang banyak ini dikarenakan para Senpai IKM MKC juga melatih ektrakulikuler di sekolah-sekolah sekitar Kelurahan Mergosono.
“Selain di sekolahan, jadwal latihan karateka IKM MKC di dojo sebelum pandemi seminggu tiga kali, tapi semenjak pandemi kita kurangi jadi dua kali setiap hari Jum’at malam dan hari Minggu pagi. Khusus untuk menghadapi pertandingan ada tambahan satu jam di hari Minggu” tukasnya.
Alhasil, bukti kepalantangan para karateka berhasil membawa kebanggaan atas nama dojo IKM MKC sekaligus sekolah dalam kancah dunia.
Ketujuh karateka yang juga menyandang juara Shinjin Internasional Champion tahun 2021 ialah, Nur Hafiz Izzudin asal SDN Bumiayu 1 Kota Malang menyabet Juara 2 Kata Individual U-10 dan Juara 3 Kata Team U-10; Mohammad Raka Mahardika asal SDN Kidul Dalem 1 Kota Malang Juara 3 Kata Individual U-10 dan Juara 3 Kata Team U-10.
Kemudian, Zava Radhitya Arkaan Putra Sidhikhoh asal SDN Bareng 2 Kota Malang Juara 3 Kata Team U-10; Almira Shafanada Azzahra asal SDN Ciptomulyo 1 Kota Malang Juara 3 Kata Team U-10; Ardelia Belva Iz Zayani Juara 3 Kata Team U-10.
Bahkan karateka bersaudara langganan juara yakni Raihan Ahmad Dary dari MTSN 2 Kota Malang U-14 dan Yumna Zaida Azzahra dari SD Plus Qurrota’ayun U-10. Keduanya tidak hanya Juara 3 Kata Perorangan, mereka berdua sekaligus berhasil menyabet tempat ketiga atau Bronze Medal saat medali Budokan World E-Karate Championship Malaysia Open Internasional pada 15 sampai 16 Mei 2021 lalu.
Selaku salah satu orang tua, Ahmad Fajar Shiddiqoh, 36, mengaku sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini. Kendati awalnya hanya mencoba, tak disangka buah hatinya justru kian gemar dan menekuninya dengan antusias.
“Awalnya karena anak saya sering sakit, lalu saya coba ikutan Inkado ini buat kesehatan. Tapi ternyata malah keterusan sampai ikut lomba skala Internasional seperti ini dan menang, ya akhirnya bangga bisa berprestasi,” paparnya.
Mewakili para orangtua anggota, kedepan ia berharap agar IKM MKC dapat terus bertransformasi menjadi wadah olahraga seni dan bela diri yang mampu mengajarkan kedisiplinan dan kesungguh-sungguhan khususnya bagi para anggotanya. “Apalagi disini bukan belajar tentang karate tapi juga Persaudaraan yang kuat dan solidaritas,” jelas warga asal Ngaglik tersebut.
Turut menambahakan, Hendrawan Dendy Santoso, ST., MSA., 39, sekaligus orang tua mengungkapkan bahwa ikut pertandingan tidak hanya mengasah anak scara fisik, tapi juga secara mental, daya konsentrasi, dan daya hafalan.
“Kalau pas di atas matras pertandingan (tatami) anaknya blank ya bisa lupa gerakan, jadinya di diskualifikasi lalu otomatis kalah. Di akademi pun juga sama, menunjang nilai di sekolahan. Materi pelajaran jadi cepat dipahami anak. Alhamdulillah juga ada reward dari sekolahan atas prestasi membawa nama sekolahan,” sambungnya.
Pun, Raihan Ahmad Dary, 12, salah seorang anggota karateka mengaku senang setiap kali mengikuti kegiatan di dojo. Pengalaman mengikuti beberapa lomba juga membuatnya semakin percaya diri. “Senang disini banyak teman baru, belajar banyak gerakan seni bela diri. Cuma kadang kalau lomba masih sering grogi,” kata siswa MTsN 2 Kota Malang itu.
Selain sederetan prestasi di atas, masih banyak prestasi karateka dari IKM MKC yang berjenjang maupun Open tingkat Kota Malang, tingkat Provinsi Jawa Timur, dan tingkat Nasional lainnya.
Tentunya IKM MKC bertabur prestasi juga dikarenakan situasi dan kondisi di Dojo Mergosono yang mendukung, suasana keakraban antar keluarga besar karateka sangat kental terlihat waktu berlatih. “Ruangan dojo bersih, peralatan juga tertata rapi mengakibatkan para karateka betah berlama-lama latihan di sana. IKM MKC semoga tetap menerapkan salah satu sumpah karate “Sanggup mempertinggi prestasi”,” tandas Senpai Fahmi di akhir wawancara. (ads)