MALANG, Tugumalang.id —Lulus tepat waktu dan didaulat menjadi lulusan terbaik tentunya merupakan pencapaian yang membanggakan. Putra Pandu Dinata Nurdiansyah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) dari Program Studi Hukum Keluarga Islam Angkatan 2019 berhasil lulus dengan masa studi 7 semester saja.
Pemuda yang akrab disapa Pandu ini mengaku merasa tidak menyangka dirinya dinyatakan sebagai lulusan terbaik pada Wisuda UIN Maliki Malang Periode 2 tahun 2023. Ia bahkan lulus setelah menempuh masa studi hanya 7 semester saja. Ia bahkan lulus dengan predikat cumlaude (dengan pujian), dan berhasil mendapat nilai akhir yang sangat tinggi, yakni IPK 3,94.
“Alhamdulillah bersyukur senang banget, kak. Sejak menyelesaikan tugas akhir, di akhir tahun 2022 kemarin, gak pernah menyangka kalau sampe dapat predikat wisudawan terbaik UIN Malang periode ini kak. Karena saya sendiri belum terpikirkan sampe kesitu, karena skalanya universitas dan saya belum kenal dengan banyak orang di prodi lain”, ungkap Pandu usai wisuda pada Sabtu (13/5/2023).
Tak hanya fokus kuliah, Pandu juga aktif berkegiatan di luar kampus dan tergabung dalam berbagai organisasi. Ia merupakan bagian dari PMII, LKP2M, dan HMPS HKI. Menurut Pandu, tak dapat dipungkiri bahwa manajemen waktu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Ia pun masih merasa kesulitan dan masih belajar mengaturnya.
“Kadang harus berbarengan dengan kesibukan tugas kuliah yang menumpuk juga. Tapi semenjak mulai COVID ini udah mulai bisa mengatur, walaupun ada yang dikorbankan dalam beberapa hal, kak.
Saya aktif organisasi juga sampe di semester 6 terakhir, mulai semester 7 udah gak aktif lagi, fokus untuk menyelesaikan tugas akhir, dan alhamdulillah bisa selesai di akhir tahun/semester”, kata anak muda yang hobi nonton dan baca komik itu.
Saat ditanya tentang tips dan kiat-kiat untuk menjadi mahasiswa berprestasi di kampus dan luar kampus, Pandu mengatakan bahwa ia biasa membuat skala prioritas untuk setiap goal atau tujuan yang hendak dicapai.
“Bisa dengan membuat skala prioritas, mana yang pengin goalnya dicapai dulu. Juga tetap disiplin terhadap apa yang udah dibuat sama orangnya. Kurangi lebih gitu kak”, tuturnya.
Ia juga menambahkan, malas adalah hal yang lumrah dirasakan. Saat sibuk mengerjakan sesuatu, waktu untuk istirahat sejenak juga diperlukan.
“Kalau masalah mager, sesekali gapapa. Terkadang emang gak semuanya harus fight terus, perlu waktu sejenak buat istirahat. Bebas mau ngapain aja biar tenang pikirannya, cuma tetap harus inget sama kewajibannya. Kalau ada tugas misalnya, sambil main HP, laptop dihidupkan terus sambil buka tugas biar keinget tugas”, imbuhnya.
Terakhir, lulusan Fakultas Syariah itu berpesan untuk para mahasiswa agar tetap berjuang di jalannya masing-masing. Ia mengatakan jika setiap orang punya kelebihan di bidangnya sendiri. Yang harus dilakukan adalah usahakan yang terbaik dan semaksimal mungkin, serta tak lupa diiringi dengan doa.
“Harapannya, semoga kita semua jadi orang yang tangguh dan berguna bagi masyarakat umum dengan keilmuan dan keahlian kita masing-masing”, tutupnya.
Reporter: Shinta Alifia
editor: jatmiko