MALANG- Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan diterapkan PPKM Level 3, okupansi atau tingkat hunian hotel di Kota Malang mulai padat. Kini Pemerintah Kota Malang mewanti wanti pengelola hotel untuk waspada varian baru virus omicron.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki menjelaskan bahwa dalam sebulan terakhir hotel di Kota Malang telah dipadati pengunjung baik untuk kamar maupun ruang meeting.
“Memang benar hotel di Kota Malang mulai padat. Jadi untuk weekend di hari Jumat, Sabtu dan Minggu itu memang penuh. Minggu kemarin penuh, banyak yang cari karena penuh di semua hotel,” ujarnya, Rabu (1/12/2021).
Menurutnya, tingkat keterisian kamar hotel di Kota Malang dinilai hampir mendekati kondisi normal layaknya kondisi sebelum pandemi Covid-19. Disebutkan, rata rata keterisian kamar hotel baik weekend maupun weekday mencapai 70 hingga 80 persen.
“Mayoritas pengunjung hotel itu dari luar Malang Raya. Prosentasi pengunjung luar kota itu 70 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa kepadatan kunjungan hotel tersebut perlu diwaspadai demi mengantisipasi masuknya virus varian omicron di Kota Malang.
“Yang perlu diwaspadai sekarang itu bukan liburan Nataru. Sekarang ini orang sudah pada ambil cuti. Jalan jalan di Kota Malang macetnya luar biasa, hotel tidak ada yang kosong,” ucapnya.
“Berarti teman teman ambil cuti tidak saat Natarunya tapi sekarang rupa rupanya. Karena anak anaknya banyak yang sekolah daring sehingga bisa ngajak keluarganya. Nah ini harus ada kewaspadaan,” imbuhnya.
Untuk itu, sebagai antisipasi terjadinya gejolak COVID-19 maupun masuknya virus varian omnicorn di Kota Malang maka pihaknya akan melakukan pemantauan semua tempat keramaian. Selain itu pihaknya juga akan melakukan swab acak di hotel.
“Kami sudah minta Sekertaris Daerah untuk buat edaran ke PHRI untuk pemantauan. Saya juga minta Dinkes untuk tes acak ke semua termasuk perhotelan. Mudah mudahan kita jauh dari virus omicron,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan bahwa penyebaran virus varian omnicorn masih dipelajari oleh ahli ahli epidemolog.
“Kalau varian baru omicron ini semua masih mempelajarinya, termasuk ahli ahli epidemologi. Kami sementara ini menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk mewaspadai varian varian Covid-19 ini dengan tidak melonggarkan prokes dan vaksinasi,” jelasnya.
Sebagai antisipasi, pihaknya tetap menggunakan sosialisasi kepatuhan penerapan protokol kesehatan dan percepatan vakdinasi Covid-19.
“Jadi yang perlu diwaspadai ini adalah kedatangan, riwayat perjalanan di beberapa negara Afrika Selatan ditambah Hongkong dan Israel,” ujarnya.
Untuk itu menurutnya, protokol kesehatan dan vaksinasi harus dikedepankan. Selain itu, PPKM Mikro juga harus terus diperkuat dan diperketat. Sehingga riwayat perjalanan masyarakat lokal maupun pendatang bisa terpantau.
“Jadi yang keluar masuk RT/RW itu harus diperketat lagi. Istilahnya untuk meminimalisir masuknya varian baru ke tempat kita yang paling efektif adalah PPKM Mikro,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Jatmiko