MALANG | TuguMalang.id – Peringatan Hari Polwan ke-74 kali ini digelar secara berbeda dari biasanya. Bahkan, bisa dibilang terasa istimewa. Sebab, Kapolresta Malang Kota bersama Polwan Polresta Malang Kota mengajak ratusan difabel Malang Raya untuk jalan jalan ke Kota Blitar dengan naik kereta api pada Rabu (31/08/2022).
Untuk diketahui, kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan Hari Polwan ke-74 yang akan jatuh pada 1 September 2022 besok dari Polresta Malang Kota.
Acara yang dikemas dengan tajuk “Healing Bareng Polwan Polresta Malang Kota Bersama Difabel Malang Raya Dalam Rangka Hari Jadi Polwan Ke-74” itu dikuti sekitar 132 difabel, 89 pendamping, dan 42 personel Polwan Polresta Malang Kota.
Ratusan difabel yang ikut healing tersebut berasal dari sejumlah komunitas di Malang Raya. Mulai dari Difabel Creative Community (DC²), 5 forum keluarga disabilitas, Gerkatin, Pertuni, HWDI, Komunitas Anak Bangsa, dan OPD.
Sementara titik yang menjadi tujuan kegiatan ini yakni dari Stasiun Kota Baru menuju kompleks pemakaman Proklamator RI Presiden Sukarno dan Kampung Coklat, Blitar. Selain berziarah dan tabur bunga di makam Bung Karno, mereka juga diajak full senyum dengan berbagai kegiatan menyenangkan.
Ada motivasi hingga berbagai lomba yang bikin peserta healing bersemangat. Selaih itu, mereka juga berkesempatan bertemu dengan Polwan Polres Blitar Kota dan Polres Blitar.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto yang juga turut serta dalam kegiatan itu menyampaikan, peringatan Hari Jadi Polwan kali ini dinilai cukup unik. Salah satunya yakni dengan mengajak healing bareng difabel di Malang Raya ke Kota Blitar dengan kereta api.
“Ini suatu hal yang membanggakan dan sebagai ungkapan rasa syukur Polwan Polresta Malang Kota dalam berbagi kebahagiaan kepada saudara kita difabel di Malang Raya,” ungkapnya.
Tak lupa, dia juga mengucapkan “Selamat Hari Jadi Polwan ke-74” kepada para polwan di seluruh jajaran Polri. Dia juga berharap, Polwan ke depannya bisa menjadi sosok pembawa perubahan baik di lingkungan kerja, masyarakat, maupun keluarga.
“Semoga Polwan senantiasa bisa menjadi sosok dinamisator perubahan baik sebagai sosok Polwan yang presisi maupun sosok ibu yang tangguh dalam kehidupan keluarga,” tuturnya.
Sementara itu, koordinator komunitas difabel dalam acara ini Dwi Lindawati mengatakan, mengapresiasi atas gerakan dan kepedulian jajaran Polresta Malang Kota terhadap para difabel di Malang Raya. Dia mengatakan, kegiatan ini sebenernya bukan hanya healing ke Makam Bung Karno dengan naik kereta api.
Dia melanjutkan, lebih dari itu. Menurut dia, ini kegiatan edukasi soal Bung Karno dan aksesibilitas untuk difabel di kereta api. Tujuannya agar para difabel tidak takut naik transportasi kalau aksesibilitasnya sudah baik. Namun, ternyata fasilitas kereta api belum ramah untuk difabel, khususnya pengguna kursi roda.
“Hari ini teman teman yang memakai kursi roda kesusahan masuk ke gerbong. Tapi beruntung petugas dengan sabar membantu, bahkan ada yang menggendong difabel untuk duduk,” ucapnya.
Dia berharap, kedepan PT KAI bisa memperbaiki fasilitas kereta api yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas. Sebab menurutnya, pengguna layanan kereta api tentu bukan hanya masyarakat umum, namun juga ada penyandang disabilitas.
Dia menyebutkan hal kecil seperti naik kereta api tersebut mungkin sederhana bagi masyarakat umum. Namun akan bermakna bagi saudara saudara penyandang disabilitas, apalagi soal aksesibilitasnya.
“Bagi kami, penyandang disabilitas, bisa naik kereta bersama seperti ini merupakan suatu mimpi kecil yang menjadi nyata. Jujur kami merasa bahagia sekaligus terharu, akhirnya bisa naik kereta api juga dan itu diwujudkan Pak Buher,” ungkapnya.
Reporter: M Sholeh