Tugumalang.id – Harga sembako di Kota Malang melejit atau mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir. Tak stabilnya suplai beras sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat juga menjadi keluhan pedagang pasar di Kota Malang.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Klojen Kota Malang, Dede mengatakan bahwa saat ini ketersediaan beras dari Bulog di lapaknya tengah kosong sejak beberapa hari terakhir.
“Sekarang pembeli banyak yang ngeluh karena harga beras premium tinggi. Jadi banyak yang cari beras Bulog. Tapi beras Bulog gak ajek (tak konsisten) suplainya. Ini sudah 3 hari habis,” kata Dede, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Harga Sembako di Kota Malang Kompak Meroket
Dikatakan, harga beras Bulog dilapaknya biasanya dia jual dengan harga Rp 11 ribu per kilogram dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 10.900.
Namun saat ini, dilapaknya hanya menyisakan beras premium dengan harga antara Rp 15-17 ribu per kilogram atau antara Rp 75-85 ribu untuk kemasan 5 kilogram.
“Beras premium ini harganya naik terus. Naiknya ya sebelum pemilu itu, stabil naik terus. Rata rata naiknya Rp 5-10 ribu. Barangnya sulit, gak tau apa faktornya,” ucapnya.
Baca Juga: Jemput Bola, Relawan H Rendra Bantu Warga Lewat Tebus Murah Sembako
Dia juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras ini juga diikuti dengan kenaikan harga sembako lain. Mulai tepung, kedelai dan lainnya. Bahkan dia juga menyebutkan banyak mendapat keluhan dari para pembeli atas naiknya harga harga sembako.
Dede mengaku hanya bisa pasrah atas keluhan itu. Sebab menurutnya, setiap mengambil stok beras juga selalu diikuti dengan kenaikan harga dari distributor. Dia berharap pemerintah konsisten dengan kebijakan pengendalian harga sembako.
“Jangan momen momen penting kayak pemilu ini menggangu perekonomian. Kami perlu kebijakan yang konsisten, biarlah masyarakat ikut pemulu, tapi jangan sampai ganggu kebijakan. Kalau kayak gini kan rakyat yang kasihan,” tuturnya.
“Harusnya ini diantisipasi sebelum pemilu agar masyarakat tak menjerit. Tentu ini juga harus di lakukan jelang ramadan nanti. Pemerintah harus punya strategi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustina menyampaikan bahwa tidak ada kelangkaan beras di wilayah Malang. Dia juga memastikan stok beras di Malang masih aman.
Menurutnya, stok beras di gudang Bulog Malang masih tersedia sekitar 6.500 ton. Sedangkan kebutuhan beras di Malang Raya mencapai 3.800 ton.
“Di sini kan memang belum panen raya, kita sudah mendekati panen raya. Tapi sejauh ini tidak ada kelangkaan beras. Karena ada panen raya di tempat lain. Kan kami juga kerjasama,” jelasnya.
Terkait mahalnya harga beras di Malang, dia menyampaikan bahwa hal itu merupakan hukum pasar. Namun pihaknya memastikan akan terus menyalurkan suplai beras di masyarakat.
“Kan hukum pasar berjalan. Tetapi insyaallah pemerintah melalui Bulog akan tetap menyalurkan,” tandasnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A