MALANG, Tugumalang.id – Kenaikan harga beras menjadi salah satu faktor pendorong inflasi di Kota Malang pada bulan Agustus 2023 dengan andil 0,08 persen (mtm). Inflasi pada komoditas beras terjadi seiring adanya kenaikan harga gabah di tingkat petani baik gabah kering giling (GKG) dan gabah kering panen (GKP).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan Agustus 2023 mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,19% (mtm).
Baca Juga: Kemacetan di Buk Gluduk Kota Malang Terurai, Pengendara: Berangkat-Pulang Kerja Lancar Jaya
Secara tahun kalender dan tahunan Kota Malang tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,48% (ytd) dan 3,17% (yoy). Inflasi tahunan bulan Agustus 2023 di Kota Malang tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi 3±1%
“Berdasarkan komoditasnya, inflasi Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas beras, perguruan tinggi, cabai rawit, pisang dan ayam hidup masing-masing dengan andil 0,08%, 0,04%, 0,03%, 0,02%, dan 0,02% (mtm),” kata dia.
Inflasi pada komoditas beras terjadi seiring adanya kenaikan harga gabah. Sementara, Kenaikan biaya perguruan tinggi terjadi seiring memasuki tahun ajaran baru tahun 2023/2024.
Baca Juga: Butuh Rp 200 Milyar, Pemkot Malang Ajukan Stadion Gajayana Direnovasi Standar Internasional
Selain itu, kenaikan harga cabai rawit terjadi seiring masih menipisnya pasokan akibat belum memasukinya musim panen.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terutama terjadi pada komoditas daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng dan kacang panjang, masing-masing dengan andil -0,09%, -0,05%, -0,03%, -0,02%, dan -0,01 (mtm).
Penurunan harga pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras terjadi seiring mencukupinya pasokan dan moderasi harga setelah pada sebelumnya menjadi penyumbang utama inflasi.
Deflasi pada bawang merah terjadi seiring berlangsungnya masa panen di sentra produksi. Sementara deflasi pada komoditas minyak goreng terjadi seiring masih terjaganya pasokan.
“Tekanan inflasi domestik terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan. Namun demikian, risiko super El Nino ke depan masih perlu diwaspadai,” jelas dia.
Akibat super El Nino, kekeringan ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga awal 2024. Indeks harga beras FAO naik 129,7% pada Juli 2023.
Tambah Samsun, sebelumnya juga telah dilaksanakan rapat koordinasi TPID se-wilayah Jawa pada 23 Agustus 2023. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi akselerasi pengendalian inflasi dan capaian Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada semester II tahun 2023.
“Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia Malang akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan koordinasi TPIP-TPID untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 3 ± 1%,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A