TUGUMALANG – Baru-baru ini beredar sebuah pesan berantai yang menginformasikan jika dunia sedang mengalami fenomena aphelion. Fenomena ini lalu dikaitkan dengan penyebab suhu dingin yang mulai terasa, termasuk di Malang, Jawa Timur.
Berikut isi pesannya
Mulai pagi ini 3 Jan 2022 jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.
Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat. Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA. Aamiin … Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.
Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga’ terbiasa dengan suhu ini,. Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa… Salam sehat….smangat
Meski begitu, kabar ini kemudian dibantah BMKG bahwa penyebab suhu dingin akhir-akhir ini bukan karena fenome aphelion seperti informasi yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp.
Usut punya usut, fenomena aphelion adalah waktu dimana orbit dari sebuah planet, komet, atau benda langit lainnya berada di titik paling jauh dari Matahari. Bumi sendiri memiliki titik aphelion yakni sekitar 4.800.000 kilometer dari matahari setiap awal Juli.
Kondisi inilah yanv kemudian memunculkan anggapan menyebabkan suhu di bumi jauh lebih dingin. Usut punya usut, ternyata anggapan ini salah besar.
Melansir keterangan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), posisi bumi yang berada di titik terjauh dari Bumi ternyata tidak berpengaruh pada perubahan suhu Bumi.
Karena pada dasarnya cuaca bumi lebih banyak dipengaruhi oleh kemiringan poros Bumi terhadap axis. Ketika aphelion, poros utara Bumi miring 23,5 derajat ke arah Matahari.
Hal senada juga disampaikan BMKG bahwa fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Nah, terkait cuaca dingin yang terjadi di Indonesia saat ini ditegaskan bukan akibat dari Aphelion.
reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko