Kota Batu, Tugumalang.id – Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari merekomendasikan kepada jajaran Pemkot Batu untuk mengkampanyekan budaya pilah sampah secara rutin. Minimal seminggu sekali.
Pasca TPA Tlekung ditutup, kesadaran masyarakat masih minim. Ini terlihat dari sejumlah ruas jalan, sudut permukiman, lahan kosong hingga bantaran sungai yang menjadi sasaran warga membuang sampah.
Dalam hal ini, peran pemerintah harus hadir setiap hari agar masyarakat juga memahami maksud dari penutupan TPA Tlekung. Khamim menuturkan, tidak hanya pemangku jabatan, staf ASN juga harus menjadi contoh.
“Di Kota Batu ASN-nya ada sekitar 3000-an orang. Saya harap mereka bisa turun langsung ke RT/RW untuk sosialisasi sampah,” ujar Khamim, Jumat (8/9/2023).
Khamim berharap usulan ini bisa ditindaklanjuti karena permasalahan sampah di kota wisata ini terbilang darurat. Jangan sampai citra pariwisata tercoreng karena sampah.
“Mungkin bisa segera dibuat surat edaran (SE) Wali Kota tentang sosialisasi tersebut. Juga disertakan sanksi agar semua ASN bekerja. Jangan yang kerja hanya tiga orang, yang 20 orang hanya foto-foto,” tegasnya.
Baca Juga: Menilik Langkah DLH Kota Batu Pasca-TPA Tlekung Ditutup
Di sisi lain, Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan juga membenarkan jika fenomena membuang sampah sembarangan pasca TPA Tlekung di Kota Batu semakin banyak. Namun, dia menyerahkan hal ini kepada masing-masing desa/kelurahan.
Pihak DLH masih fokus menangani sampah di kawasan perkotaan. Total ada 21 ruas jalan kawasan perkotaan yang ditangani. Mulai di kawasan Balai Kota Among Tani, Alun-alun, pasar, Jalan Pattimura, Jalan Agus Salim, Jalan Sultan Agung, Jalan Hasanuddin dan sejumlah ruas jalan lainnnya.
Untuk mengelola sampah dari kawasan tersebut, pihaknya memanfaatkan dua TPS3R. Yakni TPS3R yang ada di kawasan Stadion Brantas dan TPS3R Kelurahan Temas.
“Di luar daerah tersebut, pengangkutan sampah ke TPS3R menjadi tanggung jawab masing-masing desa/kelurahan. Pengangkatan sampah dilakukan mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB,” ungkapnya.
Aries juga berharap kelompok swadaya masyarakat (KSM) di tiap desa/kelurahan segera terbentuk. KSM inilah yang nanti akan bertanggung jawab untuk mengelola TPS3R. Dia yakin dalam beberapa bulan, desa/kelurahan di Kota Batu bisa mandiri dalam mengelola sampah.
“Setelah sampah dikelola di masing-masing desa, nanti di TPA Tlekung hanya akan menerima sampah residu.TPA Tlekung ini kan sudah overload. kok masih mau ditambah terus,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko