BATU – Sepinya kunjungan wisata di Kota Batu membuat capaian retribusi pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah menurun. Hingga saat ini, realisasinya baru 50 persenan lebih. Sebab itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu di sisa bulan tahun 2021 ini fokus menggenjot PAD retribusi sampah.
Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan mengatakan pihaknya akan kembali memetakan potensi sasaran target pungutan retribusi sampah. Selama pandemi ini, produksi sampah di tempat wisata, restoran dan hotel juga ikut berkurang.
”Meski begitu kami memprediksi retribusi sampah di akhir tahun nanti bisa sampai 80 persen,” kata dia pada awak media, Senin (11/10/2021).
Diketahui, target pendapatan retribusi pelayanan persampahan itu mencapai Rp1,5 miliar. Namun saat ini masih baru tembus Rp800 juta. Sebab itu, kata Aries, perlu kembali ada pemetaan dari potensi pungutan retribusi sampah yang belum tersentuh.
”Nanti kita juga menyasar di tempat relokasi pasar di Stadion Brantas itu dan juga tempat lain. Nanti tahun depan itu malah rencana nambah Rp2 miliar,” tambah dia.
Sebagai informasi, produksi sampah di Kota Batu tiap harinya mencapai 120 ton. Pelayanan sampah yamg ditarik biaya ditentukan dari faktor lokadi, kawasan hingga nilai jual bangunan. Untuk pelayanan di tempat umum tidak dikenakan biaya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor:Sujatmiko