Tugumalang.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menegaskan kepada hotel dan restoran di bawah himpunannya untuk tidak menggelar pesta tahun baru. Hal ini demi keberlangsungan ekonomi pariwisata Kota Batu ke depannya. Pasalnya, ancaman COVID-19 masih ada. Virus asal Wuhan, China ini disebutkan sudsh bermutasi dalam bentuk baru, dinamakan Omicron.
”Jangan sampai itu kejadian. Kami tetap imbau untuk tidak gelar pesta yang mengundang kerumunan,” tegas Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi.
Bagaimanapun, lanjut dia, semua pihak tetap harus waspada. Semua pembatasan yang dilakukan adalah upaya pemerintah untuk mengakhiri pandemi. ”Mau bagaimanapun pandemi masih ada, kita dari PHRI akan mengikuti aturan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, pembatasan ini akhirnya mau tidak mau juga berdampak pada tingkat okupansi hotel yang berkisar di angka 50 sampai 59 persen.
Dikatakan Sujud, banyak wisatawan saat ini rata-rata walk in guest. Artinya, banyak wisatawan yang datang ke Kota Batu memilih untuk reservasi dengan cara datang langsung ke hotel. ”Tidak seperti yang biasanya reservasi dulu, baru berangkat ke Kota Batu. Ini yang membuat okupansinya 50 persen,” kata Sujud.
Sujud menjelaskan, wisatawan hari ini lebih memilih untuk melihat situasi dan kondisi Kota Batu lebih dulu sebelum memutuskan untuk menginap. Beda dengan sebelumnya yang melakukan reservasi dulu baru berangkat berwisata.
Meski begitu, pihaknya tetap bersyukur tingkat okupansinya meningkat lebih jauh dibandingkan sebelumnya di masa pandemi COVID-19. Di mana masa PPKM juga menjadi alasan wisatawan menunda keberangkatannya.
”Harapannya masih bisa normal dan semoga lebih ramai lagi ya pas tahun baru nanti,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko juga telah mewanti-wanti pengusaha hotel, restoran, dan hiburan di Kota Batu untuk tidak menggelar kegiatan bersifat euforia atau pesta di akhir tahun nanti.
”Wisata tidak apa, kalau hanya menginap kemudian kuliner tidak apa. Kalau acara gebyar atau sifatnya euforia mendatangkan artis Jakarta atau musik-musik begitu tidak boleh,” tegas dia.
Imbauan ini, kata Dewanti, juga sudah disampaikan kepada seluruh pengusaha hotel dan restoran di Kota Batu. Artinya, wisatawan yang datang ke Kota Batu nantinya hanya terbatas untuk berwisata. Tidak untuk menggelar pesta yang sifatnya hura-hura dan mengundang keramaian.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti