MALANG, Tugumalang.id – Acara cek sound yang diselenggarakan di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada Sabtu (2/9/2023) sempat viral di media sosial. Pasalnya, warga harus membongkar pembatas jembatan agar truk Mitsubishi Fuso yang membawa sound system bisa lewat.
Namun, warga akhirnya secara swadaya membangun kembali pembatas jembatan tersebut. Mereka menggunakan dana hasil iuran warga karena merasa bertanggung jawab atas rusaknya pembatas jembatan tersebut.
BACA JUGA: Acara Cek Sound Dibatalkan Demi Patuhi Aturan Pemkab Malang
Kepala Desa Kasri, Muhammad Khusaini mengatakan bahwa pihaknya awalnya tidak mengetahui bahwa warga membongkar pembatas jembatan. Ia baru mendapatkan laporan setelah pembatas jembatan selesai dibongkar.
Akan tetapi, warga telah menyanggupi untuk membangun kembali pembatas jembatan tersebut, sehingga Khusaini tidak mempermasalahkannya.
“Menurut masyarakat, sound mau lewat itu tidak bisa. Dengan inisiatif sendiri, mereka membongkar dan menyanggupi mengembalikan (pembatas jembatan) tanpa melibatkan pihak desa,” kata Khusaini.
Jembatan tersebut menghubungkan dusun yang ada di Desa Kasri dan dibangun menggunakan Dana Desa. Lebar jembatan yang dibangun pada 2017 tersebut hanya sekitar lima meter. Sementara truk yang melewati jembatan memiliki lebar lebih dari lima meter.
Menurut Khusaini, warga tak keberatan membangun pembatas jembatan secara gotong royong dan menggunakan dana swadaya. Ini disebabkan dana yang dibutuhkan untuk membangun pembatas jembatan tersebut tak sebesar dana yang digunakan untuk menyewa sound.
“Dibandingkan dana untuk menyewa sound sebesar itu, dana untuk membangun ini kecil sekali,” kata Khusaini.
Di dalam acara cek sound tersebut, masyarakat menghadirkan total 14 truk. Sembilan di antara merupakan truk berukuran sedang, sedangkan lima lainnya merupakan truk berukuran besar.
Seorang warga Desa Kasri bernama Suliono (49) yang ikut mengerjakan pembangunan pembatas jembatan mengatakan ini merupakan bentuk tanggung jawab mereka. Sejauh ini mereka telah mengumpulkan dana sekitar Rp 2 juta. Akan tetapi, ia mengaku ada pihak yang akan memberi bantuan lagi.
“Kemarin kan truk nggak bisa lewat. Jadi kesepakatan masyarakat dibongkar, tapi swadaya dikembalikan lagi,” kata Suliono.
Pengerjaan ini ditargetkan rampung hanya dalam waktu satu hari. Oleh karenanya, sejumlah warga bergotong royong agar pembangunan bisa lekas selesai.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko