MALANG – Joko Santoso (38), warga Kota Malang mengalami kehilangan penglihatan usai vaksin astrazeneca pada Jumat (3/9/2021) lalu. Setelah 3 bulan, hasil diagnosa medis menyimpulkan bahwa Joko mengalami gangguan penglihatan akibat peradangan syaraf mata.
dr. Wino Vrieda Sp M, Konsultan Spesialis Mata RSSA Malang menjelaskan bahwa Joko telah menjalani perawatan setelah mengeluhkan gangguan penglihatan.
Disebutkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sekmen antetior, pasterior hingga pemeriksaan syaraf untuk menilai struktur anatomi syaraf mata dan pembuluh darah.
“Dari pemeriksaan yang kami lakukan didapatkan diagnosis terjadinya keradangan syaraf mata pada pasien,” ujarnya, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, peradangan syaraf mata bisa disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab paling banyak yakni akibat idiofatic atau penyebab yang tidak bisa diketahui.
“Selain itu juga bisa disebabkan karena proses inflamasi, proses peradangan, infeksi atau penyebab lain yang akhirnya menurunkan fungsi mata dan secara anatomi merubah struktur syaraf mata,” ucapnya.
Namun penyebab secara pasti Joko mengalami peradangan syaraf mata tersebut, pihaknya mengatakan bahwa memang masih perlu dilakukan pemeriksaan secara lengkap.
Dia juga mengatakan jika gangguan penglihatan Joko terjadi akibat bukan vaksin maupun bukan peradangan syaraf mata maka bisa disebut coinsidence atau kondisi dapatan akibat suatu kondisi lain.
Namun dr. Wino juga memastikan bahwa peradangan syaraf mata pada umumnya bisa dipulihkan. Tetapi pasien harus menjalani perawatan dan evaluasi secara berkala.
“Evaluasi bisa hingga 6 bulan atau bahkan sampai 1 tahun secara berkala tetap perlu dilakukan,” tuturnya.
Adapun kondisi Joko saat ini disebutkan telah menunjukkan perbaikan penglihatan yang baik. Meskipun masih ada gangguan susah membedakan warna benda yang dilihat atau buta warna.
“Fungsi penglihatannya sudah cukup baik, bisa dibilang hampir normal. Untuk penglihatan warna, keluhan pasien masih ada gangguan membedakan warna. Namun gangguan membedakan warna ini memang sering terjadi pada kasus peradangan syaraf,” jelasnya.
Dikatakan, Joko masih menjalani perawatan selama 3 bulan usai mengalami kebutaan. Sehingga masih ada waktu untuk pemulihan karena pada umumnya kondisi ini bisa pulih dalam waktu 6 bulan.
“Kalau saat ini penglihatan sudah lebih dari 90 persen, dan ini sangat kami harapkan bisa dibertahankan. Pemeriksaan terakhir tanggal 26 November 2021,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Jatmiko