Tugumalang.id – Perayaan Maulid Nabi adalah wujud syukur atas lahirnya sosok manusia mulia dan istimewa, Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad dicitrakan sebagai manusia yang tak seperti manusia lainnya, seperti batu mulia di antara batuan lain. Di Indonesia maulid Nabi menjadi tradisi masyarakat luas, umumnya dirayakan dengan menyelenggarakan kegiatan membaca salawat bersama dan pengajian.
Tapi kali ini di pelosok desa Kemantren Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, ada perayaan maulid Nabi yang tak biasa. Kegiatannya berbeda dari umumnya dengan tajuk Cinta Segitiga Hamba. Kegiatan ini diinisiasi oleh kiai muda nyentrik yang akrab disapa Gus Syifa’ul Anam, pengasuh pesanten Zawiyah Azzainuriyah Riverside.
Baca Juga: 11 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia
Awal mula ide kegiatan ini dari jemaah thoreqiyah dan para Muhibbin Zawiyah Azzainurriyyah Riverside dengan segmentasi pemuda agar semua bisa hadir tanpa terkecuali dari latar belakang apapun dan dari manapun. Terlebih bisa dinikmati oleh semua kalangan karena Kanjeng Nabi Muhammad tidak pernah memilah dan memilih umatnya.
Harapannya, Nabi Muhammad hadir kembali sebagai sosok idaman bagi anak-anak muda yang kini krisis idola. Istilah cinta segitiga hamba sendiri, menurut Gus Syifa, cinta kepada Allah, cinta kepada Kanjeng Nabi dari hamba yang digambarkan dalam bentuk segitiga yang saling terkait.
Kegiatan Cinta Segitiga Hamba ini menyuguhkan musik modern, diselipi tembang Jawa. Kemudian dengan kekhasan lantunan mocopat maulid. Inilah yang menjadi pembeda dari perayaan maulid Nabi pada umumnya.
Baca Juga: Dosen dan Karyawan FK Unisma Gelar Maulid Nabi Muhammad
Cinta Segitiga Hamba hadir sejak 2019 (jilid 1) dan setiap tahun memiliki konsep yang berbeda, hingga terselenggaranya kegiatan kali ini, cinta segitiga hamba jilid 5 dengan tema mocopat maulid.
Dalam perjalanannya, Cinta Segitiga Hamba setiap tahunannya memiliki keunikan bahwa tidak pernah terbentuk panitia dalam kegiatan ini dan tidak ada sambutan formal dari tokoh atau siapa pun di awal pembukaan.
Sehingga semua bisa login dengan leluasa dan bisa logout sewaktu-waktu, tanpa harus terbebani dengan formalitas acara. Acara yang dikemas dengan spirit anak muda ini diharapkan terus terlaksana setiap tahunnya. Agar kecintaan kepada Nabi Muhammad semakin meluas segmennya.
Editor: Herlianto. A