KOTA BATU – Ketupat merupakan kuliner yang biasa dihidangkan pada momen hari raya Idul Fitri. Tentu pedagang ketupat mendapat berkah dari momen yang hanya datang setahun sekali.
Trianah (35), salah satu pedagang ketupat di Pasar Besar Kota Batu mengaku, beralih berjualan ketupat lantaran ketupat banyak diburu masyarakat pada masa lebaran.
“Biasanya ketupat memang banyak diburu sejak 2 hari sebelum lebaran hingga 5 hari setelah lebaran. Di hari pertama saya jualan, 700 biji habis,” ujarnya.
“Padahal masih siang, alhamdulillah ini berkah lebaran. Karena kalau hari hari biasa gak ada yang beli. Ketupat ini bagian dari tradisi masyarakat yang biasa dihidangkan di lebaran,” imbuhnya.
Bahkan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah kelas 4 SD juga turut diajaknya berjualan. Dia mengajak anaknya karena suaminya juga sedang bekerja sehingga tidak ada orang yang ada dirumah.
Trianah mengaku, dirinya sebenarnya seorang pedagang sarur di Pasar Besar. Banyak nya permintaan ketupat di masa lebaran membuatnya memilih beralih untuk berjualan ketupat yang memang lebih menjanjikan.
“Kalau lebaran pasti semua orang makan ketupat. Saya tiap hari raya gini beralih jualan ketupat. Saya sebenarnya pedagang sayur,” ucapnya.
Disebutkan, tiap tahun dia selalu beralih profesi sebagai pedagang ketupat. Dia mengatakan, sudah melakukan hal itu sejak 2010 silam.
“Saya belajar membuat ketupat dari orang tua saya, ini saya meneruskan orang tua. Dulu orang tua saya juga jualan disini tapi sekarang beliau sudah pensiun,” tuturnya.
Untuk setiap ikatnya yang berisi 10 biji ketupat, dia menjual dengan harga Rp 10 ribu. Harga tersebut menurutnya tidak mengalami kenaikan harga dari tahun tahun sebelumnya.
“Saya ambil janur dari Tumpang. Saya pesan dan memang sudah langgana saya tiap tahun. Jadi sebelum 2 hari sebelum lebaran pasti dikirim,” ucapnya.