MALANG, Tugumalang.id – Di bulan Mei hingga Desember setiap tahunnya, Alfian Cahya (31) disibukkan dengan pembuatan aneka kostum untuk karnaval. Bahkan, kostum-kostumnya selalu ikut memeriahkan Jember Fashion Carnaval (JFC).
Di JFC tahun 2024, kostum yang dibuat Alfian sempat mencuri perhatian. Kostum tersebut berbentuk barong berwarna merah setinggi dua meter. Dalam membuat kostum itu, Alfian menggabungkan bentuk pakem barong dengan imajinasinya sendiri.
Kostum barong ini dibuat di sebuah rumah yang terletak di Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Di sana, Alfian bersama enam rekannya menyulap busa hati dan lem lilin menjadi kostum aneka rupa. Mulai dari kostum masa kerajaan klasik hingga superhero dan robot.
Baca Juga: Polisi Periksa 5 Orang Terkait Karnaval Cek Sound di Kedungrejo Pakis

Alfian mulai menekuni bisnis pembuatan kostum ini di tahun 2018. Saat itu, ia membuat kostum untuk event Pesona Gondanglegi, salah satu karnaval terbesar di Malang Raya. Di tahun 2019, ia mulai mendirikan PS Project dan menerima sewa serta pemesana kostum.
“Dulunya cuma hobi, cuma iseng bikin kostum. Terus kok banyak yang sewa. Sekarang jadi pekerjaan,” ujar Alfian saat ditemui di tempat kerjanya, Sabtu (17/8/2024).
Baca Juga: Polisi Akan Periksa Panitia Karnaval dan Kepala Desa Kedungrejo
Ia mulai belajar membuat kostum di tahun 2015 dengan melihat teman-temannya yang sudah mahir. Ia pun mengamati dan mencoba mengerjakan sendiri. Hingga akhirnya, keterampilannya meningkat dan bisa membuat kostum yang berkualitas.

“Dulu cuma iseng-iseng kalau ada event Agustusan. Teman-teman banyak yang mengajak (agar saya) ikutan bikin. Awalnya bikin satu dulu,” jelas Alfian.
Meski berawal dari iseng-iseng, kreasi Alfian kerap mendapat apresiasi. Di JFC 2023, kostum robot miliknya mendapatkan penghargaan best perform dan best costume.
Pada saat itu, ia menciptakan kostum robot yang futuristik. “Kostum itu kemudian dibeli untuk event di Abu Dhabi,” kata Alfian.
Untuk membuat satu kostum, Alfian membutuhkan waktu mulai dari empat hari hingga satu bulan. Ia mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk membuat kostum barong yang dihadirkan di JFC 2024.
“Tergantung kerumitan. (Kalau tidak rumit) kira-kira empat hari sampai satu minggu untuk satu kostum. Kalau barong ini lumayan lama, sekitar satu bulan,” sebut Alfian.
Satu kostum ia jual dengan harga mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp10 juta. Selain ornamen, ia juga menyiapkan kain untuk pakaian yang menjadi pelengkap kostum. Sementara untuk penyewaan kostum, ia mematok harga Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta per kostum.
“Tapi biasanya sewanya paket besar, nggak bijian. Bisa untuk 40 orang juga,” ujarnya.
Kostum ini tidak hanya disewakan di wilayah Malang Raya saja. Alfian mengaku penyewa kostum-kostumnya berasal dari seluruh wilayah Jawa Timur. Bahkan, ia pernah menyewakan kostum hingga ke Jakarta.
Bisnis yang padat karya ini tak hanya memberikan pekerjaan bagi Alfian, tetapi juga pemuda-pemuda di Desa Ketawang. Setiap kali ada penyewaan kostum, sekitar lima pekerja turut mendampingi kostum-kostum tersebut.
Di musim karnaval seperti saat ini, Alfian bisa mempekerjakan 30 karyawan lepas untuk mendampingi kostum yang disewa. Mereka merupakan anak-anak muda di sekitar rumah Alfian yang masih belum bekerja.
“Kalau yang freelance biasanya dari anak-anak sekitar sini yang masih belum bekerja,” kata Alfian.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A