Tugumalang.id – Menjadi seorang pebisnis profesional tentu menjadi impian banyak orang. Tugumalang.id berupaya memberikan wadah bagi pebisnis pemula untuk menimba ilmu dari pebisnis profesional dengan menghadirkan pebisnis ulung yakni CEO Malang Strudel, Donny Kris Puriyono, dalam live Instagram @tugumalangid, pada Rabu (31/03/2021).
Bincang-bincang santai bertema ‘Tips Memulai Bisnis dan Bagaimana Cara Mengembangkannya’ itu, berlangsung penuh dengan motivasi bisnis dari lisan Donny Kris. Tak pelak, acara tersebut mendapat antusias luar biasa dari warganet dan beberapa juga turut menyampaikan pertanyaan.
Donny memulai perbincangan dengan membagikan tips memulai bisnis yang tepat. Menurut dia, untuk menjadi pebisnis ulung, harus memiliki alasan yang kuat membangun bisnis. Hal itu dilakukan agar pebisnis memiliki mental tangguh dan tak berbalik arah dalam menghadapi tantangan yang ada.
“Sebenarnya paling gampang melihat sejauh mana mereka akan bertahan dengan bisnisnya, saat ditanya di awal, apa alasan kuat mu berbisnis dan visinya apa? Ini sebenarnya sudah bisa menjelaskan bisnisnya akan bertahan atau tidak,” ungkapnya.
Donny menyebutkan, uang bukanlah tujuan utama dalam membangun bisnis. Ketika menjadikan uang atau profit menjadi tujuan utama, maka bisnis tidak akan bertahan lama saat menemui kendala seperti bisnis tidak jalan maupun merugi di awal berbisnis.
“Kita ambil contoh saja, Bill Gates ketika mendirikan microsoft. Visinya simpel, bagaimana bisa menghadirkan PC di setiap rumah. Padahal di tahun 80-an tidak ada yang namanya PC. Jadi tidak melulu tentang profit, tapi ada visi yang lebih besar dari pada itu,” tuturnya.
Sementara Malang Strudel, memiliki filosofi bagaimana bisnis itu dibangun agar dapat menambah ilmu dan mempererat tali persaudaraan atau ukhuwah pendirinya. Dimana Malang Strudel didirikan oleh tiga orang sahabat, untuk itu nama perusahaan tersebut bernama PT Hasanah Ukhuwah Bertiga.
“Alasan kuat kita membangun Malang Strudel, kita gak ngomongin ingin menjadi yang terhebat dan terbaik di Malang. Visi kita simpel, bagaimana Malang Strudel bisa menjadi kebanggaan Malang Raya,” ucapnya.
“Di Malang Strudel, kita juga membina sekitar 2 ribu UMKM yang produknya kita jual di Malang Strudel. Jadi mereka tidak hanya menitipkan produk ke kita. Kita juga melakukan pelatihan agar dapat menciptakan produk yang bagus,” katanya.
Kata dia, kebanyakan orang terjebak pada pemikiran saat membangun bisnis itu modal utama adalah uang. Padahal, modal utama itu bukan uang tetapi jaringan. Saat kita punya jaringan yang sangat kuat, uang itu akan mudah kita dapatkan. Selain itu, membangun track record bisnis juga menjadi modal untuk menjadi pengusaha yang besar.
“Saat kita memulai bisnis, sebenarnya disitulah kita mulai membangun track record kita. Tanpa ada track record yang baik, akan susah untuk mengembangkan bisnis. Sementara cara paling gampang memperluas jaringan sebenarnya masuk saja ke dalam komunitas. Pilih juga komunitas yang punya visi yang sama,” tambahnya.
Kebanyakan pebisnis pemula juga banyak yang bingung harus berbisnis dengan cara berkolaborasi atau berbisnis sendiri. Menurut Donny, kita harus mengetahui apa kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Jika memiliki kelemahan, maka disarankan untuk membangun bisnis dengan berkolaborasi.
“Di kondisi pandemi ini, sebenarnya sudah ketinggalan zaman lah kalau mendirikan bisnis sendirian. Karena kompetisi bisnis itu semakin sengit. Untuk menembus kompetisi itu menurut saya ya berkolaborasi,” ucapnya.
Dia menganggap, perkembangan zaman juga menjadi tantangan besar. Pebisnis harus mampu beradaptasi dan tangguh menghadapi perkembangan zaman.
“Seperti cerita evolusi dinosaurus, mereka mungkin besar dan kuat tapi itu zaman dahulu. Saat dihadapkan dengan zaman yang serba cepat dan rapi, ya mereka punah juga. Begitu juga dengan bisnis kita, saat kita tidak punya inovasi produk ya kita akan tertinggal,” katanya.
Menurut dia, pebisnis yang sukses juga merupakan pembelajar yang baik. Hal itu akan berpengaruh saat pebisnis beradaptasi ketika menemui kendala dalam perkembangan zaman. “Kalau kita bukan pembelajar yang baik, pasti kita akan terhenti dalam suatu masalah yang dihadapi. Kemudian tidak bisa naik kelas bisnisnya. Karena seorang pebisnis hebat adalah seorang pembelajar yang baik,” ucapnya.
Dalam berbisnis juga diperlukan prinsip untuk tidak kembali pada kesalahan. Dikatakan, seperti istilah membakar jembatan agar tak digunakan untuk kembali lagi ke belakang. Donny juga memiliki cerita membakar jembatan, dimana dia tidak mengambil ijazahnya sebelum dia bisa punya mobil tanpa mengandalkan ijazah.
“Saat lulus kuliah, saya pernah berjanji untuk tidak mengambil ijazah saya sebelum saya bisa membeli mobil pertama saya. Dalam keluarga saya belum pernah ada sejarah membeli mobil baru, itu belum ada,” ujarnya.
“Saya 2005 lulus kuliah, 2007 baru ambil ijazah saya dengan membawa mobil baru. Itu salah satu cara saya membakar jembatan saya,” imbuhnya.
Dalam berbisnis juga diperlukan bekerja dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Hal itu dilakukan agar dapat menjaga ketenangan batin dalam berbisnis. “Faktor spiritual itu sangat penting untuk menjaga semangat hati. Kalau secara spiritual kita bagus, kita bisa mengerjakan semua hal dengan tenang. Berbagai persoalan bisnis itu akan terasa kecil sekali. Setahu saya semua pebisnis besar itu memiliki sisi spiritual yang baik,” tutupnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti