Oleh Jimmy Novenaldi*
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Saya mengucapkan terima kasih banyak yang setulus-tulusnya atas kebaikan orang baik yang telah membatu biaya kuliah kakak saya, Melda Guswita. Berkat semua bantuannya sehingga kakak saya bisa diwisuda pada hari Sabtu kemarin, 5 Juni 2021. Dia meraih gelar Sarjana Farmasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang.
Tak terkecuali saya ucapkan terima kasih banyak kepada #orangbaik Kitabisa.com dan bantuan materi dari Bapak Aqua Dwipayana sekeluarga kepada keluarga saya yang rutin diberikan setiap bulan. Alhamdulillah.
Perjalanan panjang menempuh pendidikan tinggi yang dilakukan Kakak saya, Melda Guswita tidaklah mudah dia dapatkan. Penuh perjuangan dan pengorbanan yang lebih banyak dukanya daripada sukanya.
Kami terlahir dari keluarga miskin. Ibu kami yang bernama Masni telah meninggal dunia pada 23 Maret 2020 lalu di usia 55 tahun. Waktu itu Ibu sakit diabetes dan komplikasi selama 11 tahun.
Sedangkan Ayah kami yang bernama Joni (61 tahun) tidak bekerja dan mengidap penyakit bipolar. Untuk makan sehari-hari saja keluarga kami sangat kesusahan.
Saya yang merawat Ibu selama 11 tahun sebelum beliau meninggal. Sampai sekarang saya masih terus menjaga ayah dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya.

Selama ini Kak Melda tinggal di panti asuhan Aisyiyah Nanggalo, Padang sejak dia kelas 1 SMP yaitu pada 2009. Ibu terpaksa memasukkan kakak ke panti asuhan karena Ibu tidak sanggup lagi untuk membiayai pendidikannya.
Kemudian setelah tamat SMK Kak Melda kuliah di STIFARM Padang. Selama kuliah banyak sekali rintangan yang dihadapi Kak Melda. Mulai dari biaya kuliah yang menunggak semenjak donatur tetap untuk membantu uang kuliahnya meninggal dunia di Mekkah saat naik haji. Ketika itu Kak Melda baru 2 tahun kuliah di STIFARM Padang.
Sejak donatur tetapnya meninggal itulah di semester berikutnya Kak Melda hutang sana-sini untuk membayar uang kuliahnya. Karena dari panti asuhan hanya sanggup membayar 800 ribu rupiah setiap semester. Sedangkan uang kuliahnya 6 juta rupiah per semester.
Kemudian kak Melda berusaha mencari donatur untuk membayar hutang kuliahnya. Hingga dia membuat kerajinan tangan yang hasil penjualannya digunakan untuk membayar tunggakan kuliahnya (lihat instagramnya @mg_flowergift).
Inisiatif Kak Alira
Di semester akhir Kak Melda mengalami kendala untuk penelitian skripsinya. Karena hutangnya di kampus mencapai 10 juta rupiah yang harus segera dilunasi, agar bisa melakukan penelitian.
Untuk itulah saya sebagai adiknya berinisiatif membantu dengan menggalang dana di platform online Kitabisa.com agar bisa melunasi hutangnya tersebut. Hingga saat ini donasi untuk membiayai kuliah kakak saya terkumpul mencapai 20 juta rupiah. Jumlah penggalangan dana tersebut didapatkan dari online maupun offline. berikut liknya: kitabisa.com/bantumeldaguswita
Tidak hanya itu beberapa bulan setelah saya menggalang dana di Kitabisa.com, saya dihubungi oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional yaitu Bapak Dr Aqua Dwipayana dan putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana yang akrab dipanggil Ero. Bapak Aqua sekeluarga membantu saya dengan rutin mengirimkan sejumlah uang setiap bulannya.
Belakangan saya baru tahu bahwa semua bantuan yang diberikan Bapak Aqua sekeluarga berawal dari inisiatif putri sulung Bapak Aqua, Kak Alira Vania Putri Dwipayana yang awalnya membaca tentang saya di Kitabisa.com saat sedang di Seoul, Korea Selatan.
Waktu itu Kak Alira sudah bekerja di perusahaan kosmetik terbesar di Korea Selatan Daewoong. Setelah menyelesaikan kuliahnya di universitas terkemuka di Negeri Ginseng tersebut yang bernama Korea University Business School.
Seperti dikutip dari buku super best seller berjudul “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” yang telah terjual sekitar 14 ribu eksemplar, perkenalan Kak Alira dan Ero dengan saya berawal dari membaca tulisan di https://kitabisa.com/bantukuliahjimmy.
Pada Minggu malam, 3 Mei 2020 sekitar pukul 21.50 waktu Seoul, Korea Selatan, atau pukul 19.50 waktu Bogor Kak Alira mengontak Ero. Kak Alira minta Ero untuk segera membaca link tersebut dan mencari info detil tentang saya.
Ero gerak cepat. Langsung membacanya. Kemudian bertanya ke Bapak Aqua, “Apakah Bapak ada teman di Universitas Negeri Padang (UNP)? Ada salah seorang mahasiswanya yang perlu dibantu. Ero sedang baca infonya yang barusan dikirimin Kakak (Alira).”
Pak Aqua waktu itu spontan menjawab kenal baik sama Rektor UNP Prof Ganefri. Terakhir mereka ketemu tahun lalu (2019) saat Bapak Aqua mengikuti kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius ke Sumatera Barat (Sumbar). Waktu itu Bapak Suhardi memberikan kuliah umum di Universitas Andalas dan UNP.
Ero kemudian mengirimkan link dari Kak Alira kepada Bapak Aqua yang membacanya secara detil. Kemudian mendiskusikannya dengan Ero.
“Mahasiswa ini kasihan sekali Pak. Cobaan dikeluarganya bertubi-tubi. Mulai dari Ayah dan salah seorang Abangnya yang sakit jiwa, Ibunya yang meninggal pada 23 Maret 2020 lalu karena sudah 11 tahun sakit diabetes dan komplikasi, hingga dia dan Kakaknya kesulitan membayar uang kuliah dan biaya hidup. Mereka mendapat beasiswa cuma tidak penuh,” ujar Ero serius.
Makan Seadanya

Mahasiswa yang dimaksud Ero adalah saya, Jimmy Novenaldi (23 tahun). Waktu itu saya kuliah semester VI Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu Sosial Politik UNP. Nilai IP Kumulatif saya 3,55.
Saya sebaya Ero, sama-sama angkatan 2017. Cuma beda tahun kelahiran. Ero lahirnya 1999, sedangkan saya 1997.
Sementara kakak saya, Melda Guswita (25 tahun) kuliah di Sekolah Tinggi Farmasi (STIFARM) Padang semester terakhir. Saat ini sedang menyusun skripsi.
Kemudian Ero menginfokan data saya kepada Bapak Aqua. Penulis buku super best seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu langsung telefon saya. Speakernya sengaja dikeraskan agar Ero ikut mendengarkan komunikasi kami.
Begitu saya respon, Bapak Aqua dengan ramah dan santun memperkenalkan diri. Menyampaikan bahwa dapat info dari Ero yang membaca tentang permohonan bantuan dari saya di kitabisa.com.
Bapak Aqua mengajukan beberapa pertanyaan yang saya jawab apa adanya. Saya katakan karena kesulitan ekonomi sehingga kami makan seadanya. Hari ini kami puasa. Bukanya makan nasi dan telur dadar.
Saya mengatakan “kami” karena tinggal bersama ayahnya Joni (60 tahun) dan kedua abang saya, Danil Putra (30 tahun) dan Eko Saputra (27 tahun). Sebelum meninggal ibu yang bernama Masni (55 tahun) juga tinggal sama kami.
Selama ini abang saya bernama Danil Putra yang bekerja sebagai tukang ojek di Gojek yang menjadi tulang punggung keluarga kami. Tapi selama pandemi corona ini abang saya jarang dapat orderan sehingga kami makan seadanya.
Sedangkan saya sambil kuliah mengajar les dan ojek online. Terkadang bekerja di tempat foto kopi. Beberapa minggu terakhir jualan pulsa karena penumpang ojek sudah jarang.
Di kitabisa.com, saya menulis. “…Mohon doa dan donasinya agar saya bisa menyelesaikan studi dan mewujudkan cita-cita saya. Ibu sangat ingin saya sukses agar bisa mengubah kehidupan keluarga saya, walaupun beliau telah pergi. Beliau sangat ingin saya sukses, beliau berpesan kepada saya untuk sekolah yang tinggi sampai S3, dan beliau sangat menginginkan saya agar nanti sebagai dosen. Aamiin ya Allah…”
Transfer Sejumlah Uang
Setelah mendapatkan banyak info tentang saya dan keluarga, Bapak Aqua minta dikirimkan nomor rekening saya. Nomor rekening BNI Syariah dan BRI segera saya kirimkan.
Sesaat kemudian Bapak Aqua langsung mentransferkan sejumlah uang ke rekening saya. Bukti transfernya dikirimkan ke saya disertai pesan, “JIMMY, saya n ERO barusan transfer ke JIMMY. Terlampir buktinya. Mohon dicek ya. Semoga bermanfaat. Aamiin ya robbal aalamiin… Makasih banyak JIMMY.”
Kemudian Kak Alira juga membantu mempromosikan penggalangan dana untuk pendidikan saya di Kitabisa.com sehingga total donasinya melebihi dari target yang saya inginkan. Sebelum menggalang dana untuk pendidikan saya sendiri di Kitabisa.com saya bekerja ojek online untuk membiayai kebutuhan sehari-hari saya selama kuliah.
Semuanya itu atas doa dan usaha yang saya lakukan. Saya berusaha selalu jujur dan berpikir positif dalam menjalani hidup ini. Awalnya saya malu untuk menggalang dana di Kitabisa.com. Namun Allah SWT menggerakkan hati saya sehingga sampai saat ini saya banyak dibantu oleh orang-orang baik. Alhamdulillah.
Dan juga saya bisa membantu kakak saya agar bisa wisuda. Tak terkecuali bantuan tersebut berasal dari Bapak Aqua Dwipayana sekeluarga yang rutin mengirimkan uang setiap bulannya kepada saya.
Semua pemberian itu sangat bermanfaat buat kami sekeluarga. Tentunya setiap uang yang dikirimkan saya pergunakan sebaik-baiknya untuk membeli kebutuhan makan sehari-hari.
Terima kasih banyak Bapak Aqua sekeluarga. Semoga Bapak bersama keluarga sehat selalu dan lancar rejekinya. Aamiin ya Robbal Aalamiin.
Salam, dari Jimmy dan keluarga di Padang.
Penulis mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.