Tugumalang.id – Komunitas Taft Daihatsu Indonesia (TDI) Malang Raya menggelar acara berbagi dan buka bersama di Pesantren Rakyat Al-Amin, Minggu (17/3/2024). Komunitas yang diketuai oleh Novianto Adi Waluyo itu mengajak puluhan anggota TDI Malang Raya dan lebih dari 20 mobil Taft ngabuburit bersama santri.
Kedatangan komunitas TDI Malang Raya sore ini (red) disambut oleh lantunan musik gamelan santri Sanggar Seni Budaya Jagong Maton (SSBJM) Pesantren Rakyat.
Setelah salat Ashar berjemaah di Masjid Baitul Ihsan komplek Pesantren Putra, anggota TDI Malang Raya memberikan bantuan secara simbolis kepada Pesantren Rakyat Al-Amin berupa sembako dan pintu gebyok untuk masjid.
Baca Juga: Baznas Jatim Serahkan Bantuan Hewan Ternak Kambing Senilai Rp150 Juta ke Pesantren Rakyat Al-Amin
Ketua TDI Malang Raya, Novianto Adi Waluyo atau yang akrab dipanggil Mas Anto dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan berbagi di pesantren ini merupakan perdana yang dilakukan TDI. “Kali pertama TDI melakukan baksos di pesantren sekaligus buka bersama dengan adik-adik santri”, jelasnya.
Sebenarnya bakti sosial (baksos) Ramadan seperti ini rutin dilakukan tiap tahunnya. Namun, yang menarik pada momen Ramadan sekarang, kegiatan baksos berlangsung di pondok pesantren.
“Apalagi Pesantren Rakyat Al-Amin ini terkenal sebagai pesantren yang gratis. Dan anggota TDI pun antusias menyaksikan kegiatan para santri langsung dari dekat,” kata Anto.
Baca Juga: Pesantren Rakyat Al-Amin, Wadah bagi Umat Islam untuk Belajar Gratis
Di sisi lain, Kiai Abdullah SAM, Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin menyambut baik hadirnya Komunitas TDI Malang Raya dalam kegiatan ini (red).
Apalagi, pengasuh yang juga Ketua PC ISNU Kabupaten Malang itu menekankan pentingnya kolaborasi dengan siapapun, lebih-lebih urusan kegiatan sosial.
Sepanjang berjalannya Pesantren Rakyat, banyak pemuka lintas agama yang berdatangan ke Pesantren Rakyat. Hal tersebut tak lepas dari semangat pesantren dalam hal toleransi dan kemanusiaan.
“Saat ini kita kedatangan Komunitas TDI Malang Raya yang ketuanya adalah seorang nasrani. Bahkan, yang salamnya beliau tadi lebih fasih dari saya”, kelakar Kiai Abdullah SAM.
Selanjutnya, dalam kalimat singkat, kiai yang memiliki nama populer Kiai Sableng itu menegaskan bahwa dalam urusan pendidikan, bangsa, kemiskinan, kesehatan dan sosial tidak boleh memandang suku, ras, bangsa dan agama.
“Masa jika kita seorang dokter, kemudian ada orang sakit kita masih bertanya, agamamu apa, NU apa tidak dan seterusnya”, katanya.
Seusai seremonial kegiatan, komunitas yang memiliki moto beyond friendship ini juga mengajak santri-santri untuk ngabuburit menaiki mobil Taft keliling Desa Sumberpucung.
Acara hari ini diakhiri dengan buka puasa bersama Komunitas TDI Malang Raya bersama santri Pesantren Rakyat Al-Amin.
Kolaborasi ini bukan hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi semoga juga dapat memberikan pandangan yang lebih dalam tentang kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Editor: Herlianto. A
Sumber: Pesantren Rakyat