MALANG – Menyambut Hari Raya Imlek, pertunjukan atraksi barongsai menyapa pengunjung pusat perbelanjaan di Kota Malang. Salah satunya seperti pertunjukan barongsai di Malang Town Square (Matos) pada Selasa (1/2/2022).
Pengunjung mal mulai kalangan anak anak, hingga orang dewasa tampak antusias menonton atraksi barongsai tersebut. Sejumlah pemain barongsai juga tampak menampilkan kemampuan atraksinya hingga mengundang decak kagum penontonnya.
Atraksi barongsai ini juga dilakukan dengan berkeliling gerai gerai mal di Matos. Tak mau melewatkan pertunjukan setahun sekali itu, para penonton bahkan tampak mengikuti barongsai yang berkeliling mall.
Sesekali, barongsai juga melakukan atraksi berdiri tegak di depan gerai gerai mal. Sejumlah pemilik gerai juga tampak memberikan angpao yang digantung di atas gerai kepada barongsai.
Ditemui seusai atraksi, Doni, salah satu pemain atraksi barongsai menjelaskan bahwa dia sudah bermain barongsai sejak 10 tahun yang lalu. Namun sejak badai pandemi COVID-19 melanda, dia tak pernah lagi beratraksi lagi.
“Selama pandemi kami vakum, gak pernah latihan, gak ada job. Tapi untuk pertunjukan kali ini kami sudah berlatih sejak tiga minggu lalu,” ucapnya.
Doni mengaku sangat menggemari atraksi barongsai ini. Untuk itulah dia mau bertahan dan kembali beratraksi lagi setelah tak pernah tampil selama pandemi.
Selain itu, dia juga mengakui bahwa atraksi barongsai adalah hobinya. Sebab menurutnya, barongsai memiliki banyak gerakan atraksi. Sehingga dia menilai hal itu sama juga seperti olahraga.
“Kepala barongsai ini beratnya sekitar 5-6 kilogram. Terjatuh tentu pernah, namanya juga atraksi. Tapi memang karena saya suka dan hobi,” tandasnya.
Sementara itu, Rudi, salah satu pengunjung mal mengaku memang sengaja menonton barongsai itu usai diajak anaknya yang masih berusia 10 tahun.
“Itung itung sekalian memberikan pengetahuan untuk anak bahwa ada tradisi barongsai saat imlek. Inikan juga ditunggu tunggu, gak setiap hari ada, hanya setahun sekali,” katanya.
“Semua budaya itu baik, saya yakin semua budaya kalau itu membawa kebaikan maka harus dilestarikan. Ini pemainnya saya lihat juga orang Jawa, ini menunjukkan toleransi yang tinggi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko